Kalau mendengar kutu air mungkin yang terlintas dalam pikiran kita adalah penyakit yang biasanya menginfeksi di sela-sela jari kaki, hehe… Tapi tahukah sobat budidaya cara budidaya / ternak kutu air ternyata bisa menghasilkan ratusan ribu per harinya loh.. sebuah pendapatan yang lumayan tinggi mengingat mudahnya cara ternak kutu air. Penasaran? simak terus artikel ini sampai habis ya…
Estimasi waktu baca: 8 menit
Salah satu kiat sukses pembudidaya adalah pintar melihat peluang dengan melihat kebutuhan pasar. Melihat peluang yang ada bukan berarti menjadi peternak musiman atau sekedar ikut-ikutan yang akhirnya tergerus akibat kesulitan penetrasi pasar. Kerja keras, dedikasi, dan kejelian melihat kebutuhan pasar wajib dibutuhkan sebagai seorang pembudidaya.
Tingginya minat dan menjamurnya peternak ikan cupang menciptakan peluang tersendiri untuk memenuhi kebutuhan penghobi dan peternak ikan cupang dari sektor ketersediaan pakan, salah satunya kutu air. Kutu air adalah salah satu jenis pakan ikan hias yang banyak dicari untuk merawat ikan cupang karena tingginya protein dan ukurannya yang pas untuk ikan cupang.
Sebelum masuk bagaimana cara ternak kutu air, ada baiknya sobat budidaya kenali dulu apa sih itu kutu air itu.
Kutu Air
Apa Itu Kutu Air??
Kutu air merupakan sebutan yang umum kita dengar bagi sejumlah krustasea kecil penghuni air. Kutu air tidak tergolong dalam kategori serangga dan tidak hidup sebagai parasit, sebagaimana banyak kutu yang hidup di luar air. Secara taksonomi, hewan kecil yang sering kita kenal dengan kutu air digolongkan ke dalam genera Daphnia (paling umum), Cyclops, Bosmina, dan Diaptomus. Kutu air merupakan bagian dari Zooplankton (Wikipedia).
Kutu air bukan termasuk ke dalam jenis serangga, meskipun namanya kutu melainkan makhluk air. Biasanya hewan kecil ini ada sungai, tambak, selokan, atau genangan-genangan air. Warna tubuh kutu air biasanya kemerah-merahan atau hijau yang bergerombol di area air tertentu.
Jenis-Jenis Kutu Air
Jenis kutu air yang sering dibudidayakan di Indonesia sebagai pakan ikan hias ada dua yaitu jenis moina dan daphnia. Alasannya karena dua jenis itulah yang paling mudah ditemukan di Indonesia. Kutu air jenis moina memiliki ukuran mencapai 1,8 milimeter jika dibiarkan 1 hari di dalam air. Moina biasa hidup pada perairan yang tercemar bahan organik, seperti pada kolam dan rawa. Di perairan yang banyak terdapat kayu busuk dan kotoran hewan, Moina akan tumbuh optimal pada perairan yang memiliki kisaran suhu sekitar 14-30 ° C dan pH antara 6,5 – 9.
Sedangkan kutu air Daphnia memiliki ukuran sekitar 0.2 sampai 5 milimeter dengan tubuh yang transparan. Kutu air Daphnia mempunyai bentuk tubuh lonjong, pipih dan beruas-ruas yang tidak terlihat. Pada kepala bagian bawah terdapat moncong yang bulat dan tumbuh lima pasang alat tambahan. Daphnia mulai berkembang biak pada umur lima hari, dan selanjutnya setiap selang waktu satu setengah hari akan beranak lagi. Jumlah setiap kali beranak rata-rata sebanyak 39 ekor. Umur hidup Daphnia hanya bekisar 34 hari saja, namun jangan salah pada masa hidupnya yang relatif singkay itu, daphnia mampu menghasilkan anak kurang lebih 558 ekor.
Jika dilihat dari ukurannya maka moina lebih kecil dibandingkan daphnia.
Baca juga : Budidaya lobster air tawar
Perilaku Kutu Air
Kutu air sangat tertarik pada cahaya. Dan ketika hari sudah mulai gelap, kutu air akan masuk kedalam dasar air. Kutu air sangat sensitif pada ion-ion logam. Di sisi lain, mereka juga cukup sensitif terhadap perubahan temperatur dan akan berhenti tumbuh pada suhu 300 C.
Cara Budidaya Kutu Air
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk budidaya kutu air, tapi secara garis besar sama. Yang berbeda adalah jenis media yang digunakan dan pakan yang digunakan untuk budidaya kutu air. Disini carabudidaya.xyz akan coba urutkan bedasarkan tahapan budidaya, dan berikan beberapa opsi sehingga sobat budidaya bisa pilih apa yang paling mudah bagi sobat budidaya lakukan.
Baca juga : Cara budidaya cacing sutra tanpa lumpur
Berikut ini cara budidaya kutu air :
Tempat Budidaya
Salah satu kemudahan budidaya kutu air adalah tidak membutuhkan tempat yang luas. Sobat budidaya bisa menggunakan wadah seperti ember, kolam terpal, kolam tembok dan juga kolam tanah. Usahakan tempatkan tempat budidaya di tempat yang langsung terkena sinar matahari namun tidak terkena air hujan.
Pupuk Kandang
Sobat budidaya bisa langsung menaburkan kedasar tempat budidaya atau dengan cara memasukkan pupuk kandang kedalam karung dan meletakkan di dasar tempat budidaya, jangan lupa menambahkan pemberat diatasnya agar menjaga karung yang berisi pupuk kandang tetap berada di dasar wadah budidaya kutu air. Sebaiknya gunakan pupuk kandang yang kering. Penambahan pupuk kandang bertujuan agar nantinya tumbuh plankton yang bisa menjadi pakan dari kutu air. Cara pembuatan pupuk kandang sobat budidaya bisa baca disini.
Air / Media Budidaya
Setelah pada bagian dasar wadah budidaya diberi pupuk kandang, lalu tambahkan air sebagai media budidaya kutu air. Sobat budidaya bisa menggunakan air bersih, air bekas budidaya ikan, air selokan.
1. Air Bersih
Sebaiknya gunakan air sumur atau air sungai, namun jika sobat budidaya terpaksa harus menggunakan air PAM sebaiknya diamkan terlebih dahulu air PAM yang akan digunakan selama 2-3 hari. Hal ini bertujuan untuk mengendapakan kaporit yang biasanya terkandung di dalam air PAM.
2. Air Bekas Budidaya Ikan
Jika sobat budidaya juga budidaya ikan konsumsi, atau dekat dengan tempat budidaya ikan lele, ikan nila, dll. Sobat budidaya bisa menggunakan jenis air ini untuk ternak kutu air. Usahakan ambil air bekas budidaya ikan yang sudah berwarna kehijauan kemudian masukkan kedalam tempat budidaya.
3. Air Selokan / Limbah
Sobat budidaya juga bisa menggunakan air selokan sebagai media budidaya kutu air. Ambil air selokan secukupnya, usahakan angkat bersama lumpurnya sedikit dan masukkan kedalam tempat budidaya.
Penebaran Bibit Kutu Air
Setelah media budidaya didiamkan selama 3-4 hari saatnya sobat budidaya melakukan penebaran bibit / starter kutu air. Bibit kutu air bisa sobat budidaya beli di tempat kios penjual pakan ikan yang biasanya juga menjual kutu air.
Perawatan
Pemberian Pakan Kutu Air
Pemberian pakan kutu air sangat mudah, kutu air dapat diberi makan dengan menggunakan air ragi roti (ragi yang digunakan untuk membuat kue), susu bubuk, bubuk spirulina, pupuk kandang (kering), limbah cair tahu, tepung terigu. Aduk pakan di wadah tepisah, setelah itu baru dimasukkan kedalam wadah budidaya kutu air.
Pemberian pakan tidak perlu dilakukan setiap hari, beri pakan kutu air jika air sudah terlihat jernih.
Penggantian Air
Air yang digunakan untuk budidaya juga harus diganti secar rutin, bersihkan air media budidaya sebulan sekali dengan cara membuang setengah bagian air lalu tambahkan kembali air media budidaya. Gunakan air media budidaya seperti yang sudah dibahas di awal.
Pemanenan
Sobat budidaya bisa memulai memanen hasil budidaya kutu air setelah 7-10 hari. Pemanenan kutu air bisa menggunakan jaring ikan untuk mengambil kutu air, lalu tempatkan diwadah terpisah sebagai tempat penampungan sementara sebelum nantinya dikemas.
Pemasaran
Sebelum sobat memasarkan tentukan terlebih dahulu harga jual, sobat budidaya bisa riset harga di pasaran untuk membantu sobat budidaya menentukan berapa harga jual kutu air hasil budidaya nantinya dengan mempertimbangkan HPP (harga pokok penjualan). Sobat budidaya sebenarnya bisa riset pasar saat mencari bibit / starter yang akan digunakan. Setelah menetapkan harga jual, saatnya menentukan target pasar.
Baca juga : Cara memulai usaha dari nol di bidang pertanian dan peternakan
Peternak Ikan Hias
Sobat budidaya bisa mendata berapa banyak peternak ikan hias yang ada disekitar lingkungan sobat budidaya.
Datangi peternak ikan hias dan tawarkan kerjasama untuk mensuplai kebutuhan pakan kutu air mereka, ceritakan pada mereka apa kelebihan kutu air hasil budidaya yang sobat budidaya punya. Berikan tawaran potongan harga untuk jumlah pembelian tertentu untuk menarik menarik mereka membeli produk sobat budidaya. Jangan malu dan takut akan penolakan, berikan nomor kontak sehingga sewaktu-waktu mereka bisa menghibungi, lakukan secara konsisten, perbanyak database peternak ikan hias sebagai target pasar potensial.
Kios Penjual Pakan Ikan Hias
Sama halnya dengan peternak ikan hias, kios penjual pakan ikan hias pun bisa sobat budidaya coba tawarkan dengan cara persis sama.
Sosial Media
Buat akun sosial media seperti facebook, dan masuk ke dalam grup-grup peternak / pecinta ikan hias. Lakukan promosi secara konsisten. Sosial media sangat penting untuk membangun branding sebagai pembudidaya.
Nah itu cara budidaya kutu air, gimana tertarik mencoba? Jangan lupa subscribe situs web carabudidaya.xyz dan aktifkan notifikasinya supaya tidak ketinggalan update artikel terbaru yang pastinya tidak kalah menarik untuk dibaca.
Kami juga dapat diakses melalui Google News dan Whatsapp channel