Ulat Kandang, Semua Yang Perlu Kamu Tahu

Satu lagi hewan yang dapat dijadikan sebagai pakan alami hewan peliharaan adalah ulat kandang. Penasaran ? Artikel kali ini akan mengupas tuntas semual hal yang perlu sobat budidaya ketahui tentang hewan satu ini baik itu dari habitat, siklus hidup, kandungan dan makanan, dan manfaat ulat kandang. Simak sampai habis ya..

Estimasi waktu baca: 6 menit

Ulat kandang menjadi salah satu pesaing ketat ulat hongkong yang lebih dahulu dikenal dan dimanfaatkan sebagai pakan alami hewan peliharaan. Meskipun popularitas ulat kandang masih jauh jika dibandingkan dengan “saudaranya” itu yang notabene masih dalam satu family tapi jangan salah, meskipun kalah populer dibandingkan ulat hongkong banyak para penggemar burung kicau (kicau mania) yang berpendapat kalau ulat kandang lebih aman dan tidak meyebabkan burung terlalu over birahi (OB) meskipun diberikan dalam jumlah yang relatif banyak. Oleh karena itu, banyak kicau mania yang banyak mencari dan memburu hewan ini untuk burung kesayangannya. Tidak heran kandungan protein kasar pada ulat kandang memang relatif tingi sebesar 48%, lemak kasar 40%, kadar abu sebesar 3% serta kadar air sebesar 57%.

Kenal lebih dekat

Ulat kandang merupakan larva dari kumbang hitam (Alphitobius diaperinus) yang masih satu family Tenebrionidae sama halnya dengan ulat hongkong. Ulat kandang yang dalam bahasa inggris ini di kenal dengan nama lesser mealworm ini jauh lebih kecil, berwarna lebih gelap dengan pergerakan yang lebih cepat dibandingkan ulat hongkong.

Baca Juga :  Cara Ternak Ulat Kandang, Mudah Dan Menguntungkan

Seperti hal saudaranya, larva Alphitobius diaperinus akan mengalami beberapa fase siklus hidup sebelum akhirnya menjadi kumbang dewasa. Siklus hidup dimulai dari telur. larva, pupa dan akhirnya menjadi kumbang dewasa. Baca selengkapnya “Ulat Hongkong, Disukai Burung Dan Diburu Kicau Mania“.

Siklus hidup ulat kandang

1. Telur

Panjang telur + 1,5 mm, berwarna putih krem hingga cokelat, dan ramping dengan ujung agak membulat. Fase ini berlangsung + 4-7 hari. Sebelum akhirnya menetas menjadi larva.

2. Larva (ulat kandang)

Ketika larva baru saja menetas dari telurnya, larva pertama kali akan berwarna putih dengan ukuran yang sangat kecil yang lambat laun akan mengalami perubahan warna, ukuran dan pola (instar) hingga menjadi warna kuning kehitaman. Selama fase ini akan terjadi instar 6-11 kali sebelum menjadi pupa. Jumlah instar sangat tergantung kepada suhu dan lingkungan sekitar serta kualitas makanan yang tersedia.

Ketika dewasa, ulat kandang dapat mencapai ukuran 7-11 mm yang jauh lebih kecil dibandingkan ulat hongkong. Pada fase inilah yang paling banyak dimanfaatkan sebagai pakan alami hewan peliharaan maupun hewan ternak. Fase ini berlangsung + 40-100 hari yang lamanya sangat tergantung terhadap suhu dan kualitas makanan.

3. Pupa

Pupa memiliki panjang sekitar 6 hingga 8 mm, berwarna putih krem hingga cokelat, dengan kaki terselip di samping tubuh. Di fase ini adalah fase dimana kehidupan kumbang sangat rentan akan bahaya selain itu di fase ini pupa tidak membutuhkan makanan seperti halnya fase larva dan kumbang dewasa.

Baca Juga :  Cara Merawat Murai Batu Biar Gacor (Terlengkap)

4. Kumbang dewasa

Kumbang dewasa berukuran 6 mm berbentuk oval dengan warna hitam mengkilat. Ketika baru berubah dari bari fase pupa, kumbang akan berwarna putih, kemudian coklat kemerahan sebelum menjadi hitam mengkilat ketika sudah dewasa.

Habitat

habitat, siklus hidup, makanan, manfaat ulat kandang
By Magno Borges – Own work, CC BY-SA 3.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=7589043

Larva Alphitobius diaperinus dapat ditemui hampir di seluruh dunia, dan sampai saat ini asal-asulnya belum diketahui secara pasti. Kumbang dewasa (Alphitobius diaperinus) dikenal sebagai hama di gudang-gudang penyimpanan seperti gudang penyimpanan tepung, beras, gandum, dan pakan hewan. Hewan ini juga acap kali ditemui memakan guano (kotoran) kelelawar di gua-gua. Selain itu juga larva dari Alphitobius diaperinus ini juga banyak ditemui di kandang-kandang peternakan seperti ayam, burung dll. Oleh karena habitat nya itu, di Indonesia larva Alphitobius diaperinus ini dikenal dengan nama ulat kandang.

Untuk tumbuh optimal ulat kandang membutuhkan suhu lingkungan yang ideal antara 30-33 OC. dengan kelembaban relatif sebesar 90%. Mereka menyukai tempat yang cenderung gela

Makanan

Di alam liar makanan ulat kandang sangat bervariasi tergantung dimana mereka hidup dan ketersediaan makanan disekitarnya. Secara umum makanan ulat kandang di alam liar dapat berupa dedak padi, polar gandum, kotoran hewan seperti ayam, burung dan kelelawar yang sudah mengering atau sudah terfermentasi.

Namun saat ini larva dari Alphitobius diaperinus ini sudah banyak di budidayakan .Di penangkaran, makanan ulat kandang dapat berupa dedak padi, polar gandum, sayuran seperti wortel, labu siam, kentang, ubi, dll dan buah-buahan seperti pepaya muda dan apel. Selain itu juga dapat diberi poor ayam untuk memenuhi kebutuhan akan protein mereka dan mempercepat pertumbuhannya.

Baca Juga :  Cara Budidaya Belut Air Bersih Tanpa Lumpur di Drum

Manfaat ulat kandang

Meskipun sering kali dianggap sebagai hama di gudang-gudang penyimpanan dan sebagai vektor penyakit di kandang hewan ternak namun saat ini hewan ini sudah banyak dibudidayakan meskipun belum merata di semua daerah. Hal ini di karenakan hewan ini mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi untuk dibudidayakan sebagai pakan alami dan pakan tambahan hewan peliharaan seperti ikan, burung, dan beberapa reptil seperti kura-kura. Tentu saja ini tidak terlepas dari kandungan yang terdapat padanya. Ulat kandang mempunyai kandungan protein kasar sebesar 40%, lemak kasar 40 % sedangkan kadar abu 4%. Dengan kandungannya tersebut menyebabkan larva dari Alphitobius diaperinus) mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai pakan alami maupun tambahan hewan peliharaan dan hewan ternak.

Selain sebagai pakan ternak, hewan ini juga di laporkan sebagai hewan konsumsi khususnya di eropa, terutama belanda dan belgia. Larva ini dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan roti burger, pasta dan snack bars.

Nah itulah semua hal yang perlu kamu tahu mengenai ulat kandang dari siklus hidup, habitat, makanan sampai manfaat nya. Sobat budidaya bisa membaca artikel kami “cara ternak ulat kandang, mudah dan menguntungkan” kalau tertarik mencoba membudidayakannya.

Terima kasih sudah berkunjung ke carabudidaya.xyz, semoga bermanfaat untuk sobat budidaya semua. Oh ya, jangan lupa aktifkan notifikasinya ya supaya tidak ketinggalan update artikel terbaru dari kami kedepannya yang pasti tidak kalah bermanfaat dan menarik untuk dibaca.

+ LIHAT REFERENSIKami juga dapat diakses melalui Google News dan Whatsapp channel
5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
2 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Yono
Yono
7 months ago

Makasih infonya om..