Rahasia Cara Budidaya Porang Agar Cepat Panen

Cara budidaya dan menanam tanaman porang agar cepat panen

Tanaman porang ramai diperbincangkan sejak disebut-sebut mempunyai prospek sebagai komoditi ekspor unggulan Indonesia. Bahkan tidak hanya itu saja, porang saat ini masuk dalam program gerakan tiga kali lipat ekspor (GRATIEKS) pemerintah, tak ayal membuat banyak orang yang mencoba menanam tanaman porang. Apakah sobat budidaya salah satunya? Jika iya sobat budidaya di tempat yang pas karena kali ini carabudidaya.xyz akan mengupas tuntas cara budidaya tanaman porang agar cepat panen. Simak terus yaa…

Estimasi waktu baca: 10 menit

Ekspor tanaman porang dari tahun ketahun selalu mengalami peningkatan, tidak heran kandungan glukomanan yang menjadi buruan dari umbi porang ini terbilang tinggi. Glukomanan sendiri adalah turunan dari karbohidrat yang berbentuk polisakarida. Glukomanan banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku pangan, kosmetik maupun farmasi. Ditambah lagi, tanaman porang ini sangat cocok untuk dibudidayakan di Indonesia karena. Maka tidak heran kalau porang saat ini sedang didorong menjadi komoditi ekspor unggulan. Sebelum kita masuk ke pokok pembahasan, alangkah baiknya sobat budidaya mengenal terlebih dahulu dengan tanaman pangan umbi-umbian satu ini.

Yuk Kenalan Dengan Tanaman Porang

Cara budidaya tanaman porang, tanam porang
Vector illustration of porang tuber plant.

Tanaman porang adalah tanaman pangan berumbi yang masuk kedalam familia aracea (talas-talasan) dan tergolong dalam genus Amorphophallus. Di Indonesia tanaman porang biasa ditemui hidup liar di bawah naungan pepohonan besar seperti jati, bambu, dan mahoni. Tumbuhan porang ini mampu mencapai ketinggian ±1,5 meter.

Tanaman porang hampir sama dengan walur, suweg dan iles-iles. Banyak yang salah mengira kalau tanaman porang adalah sama dengan ketiganya, padahal tanaman porang berbeda dengan suweg, walur maupun iles-iles. Artikel cara budidaya tanaman porang ini adalah lanjutan dari artikel kami sebelumnya yang membahas tentang tanaman porang, baik itu klasifikasi, kandungan, manfaat dan cara membedakannya dengan tanaman walur, suweg dan iles-iles. Jika sobat budidaya melewatkannya sobat budidaya bisa membacanya terlebih dahulu selengkapnya disini.

Prospek Budidaya Tanaman Porang

Porang mempunyai prospek yang sangat bagus untuk dibudidayakan di Indonesia, selain umbi porang memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi juga tanaman ini sangat cocok di tanam di Indonesia karena memiliki sumber daya alam yang memadai untuk menanam porang. Kini porang adalah salah satu komoditi ekspor yang masuk ke dalam program gerakan tiga kali lipat ekspor (GRATIEKS).

Nilai ekspornya pun dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan, menurut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, pada tahun 2019 ekspor porang Indonesia sebanyak 11.721 ton dengan nilai Rp 644 miliar. Selanjutnya di tahun 2020 jumlahnya naik signifikan menjadi 20.476 ton dengan nilai Rp 924,3 miliar. Negara tujuan utama ekspor porang adalah ke Jepang, Tiongkok, Taiwan, Vietnam, dan Thailand. Porang biasanya diekspor dalam bentuk chip (potongan irisan kering umbi porang) dan tepung.

Baca Juga :  Cara Budidaya : Pengertian, Tujuan, Manfaat Dan Jenis-Jenisnya

Note : Budidaya porang masih sangat terbuka, pangsa pasar pun masih sangat terbuka namun mengingat tingginya biaya pengadaan bibit khususnya untuk pertama kalinya sebaiknya jika sobat budidaya berniat terjun menekuni bisnis budidaya porang alangkah baiknya riset pasar terlebih dahulu kemana nantinya hasil panen akan dijual. Sobat budidaya bisa berkonsultasi ke dinas pertanian setempat untuk masalah ini.

Cara Budidaya Tanaman Porang

Cara budidaya tanaman porang terbilang cukup mudah, apalagi tanaman porang yang notabene adalah tanaman liar ini sangatlah tahan terhadap hama penyakit. Tanaman porang memiliki toleransi terhadap naungan sebesar 40-60%, hal ini menyebabkan sobat budidaya bisa menanam porang sebagai agroforestry atau ditanam sebagai tanaman sekunder yang ditanam dengan sistem tumpang sari di bawah tegakan hutan produksi, namun prospeknya yang semakin menjanjikan menjadikan tanaman ini mulai di budidayakan secara intensif sistem monokultur (tanaman sejenis).

Cara budidaya tanaman porang, lebih optimal jika dilakukan tanam bergilir yakni antara lahan pembibitan terpisah dengan lahan produksi sehingga dengan cara itu diharapkan bisa panen secara rutin.

3 Faktor penting yang perlu diperhatikan dalam cara budidaya tanaman porang adalah : bibit, persiapan lahan, penanaman dan perawatan.

1.Bibit

Penggunaan bibit yang tepat adalah satu faktor penting dalam kesuksesan dalam menanam tanaman porang. Namun faktanya pengeluaran terbesar dalam budidaya porang adalah pengadaan bibit khususnya pengadaan bibit pertama kalinya sedangkan untuk selanjutnya pengeluaran untuk pengadaan bibit dapat diminimalisir dari hasil bibit yang didapat dari tanaman porang yang kita budidayakan sendiri. Sumber benih porang bisa didapatkan dari 3 sumber yaitu :

Biji (bunga porang)

Biji bisa didapatkan dari tanaman porang yang sudah berusia ± 4 tahun. Pada umur segini tanaman porang akan berbunga dan pada bunga itu terdapat biji. Dalam satu bunga tanaman porang akan didapatkan ± 250 biji. Biji harus disemai terlebih dahulu sebelum ditanam.

Caranya menyemai biji porang adalah sebagai berikut :

  • Belah biji untuk memisahkan embrionya.
  • Semai embrio.
  • Embrio akan berkecambah setelah 6—7 minggu setelah disemai.
  • Setelah berkecambah kemudian pindahkan ke polybag.
  • Setelah pemeliharaan ± 8 minggu, bibit sudah siap ditanam di lahan.

Bulbil (katak)

Manfaat Tanaman Porang
Bulbil/katak (pikiran-rakyat.com)

Bulbil atau banyak juga yang menyebutnya katak adalah salah satu ciri khas tanaman porang yang tidak akan sobat budidaya temui di tanaman saudaranya seperti suweg, walur dan iles-iles. Tanaman porang pada umumnya akan menghasilkan hingga 20 bulbil dengan ukuran yang berbeda-beda. Bulbil bisa dipanen ketika tanaman porang mulai memasuki masa dorman dengan ciri-ciri daun mulai menguning, daun serta tangkai daun layu, dan bulbil (katak) mudah dilepas.

Baca Juga :  Cara Budidaya Kacang Hijau di Lahan Kering

Dilansir dari trubus-online.co.id, ukuran bulbil (katak) yang dijadikan bibit sangat mempengaruhi lama pemeliharaan. Jika ukuran katak yang digunakan kecil (1 kg berisi 120—150 buah) maka panen umbi dengan bobot 2 Kg dapat tercapai setelah 2 tahun, sedangkan jika yang digunakan adalah bulbil (katak) yang berukuran besar (1 kg berisi 35—40 buah) maka dengan waktu yang sama bobot umbi yang dipanen mencapai 2-3 kg.

Jika sobat budidaya ingin langsung menanamnya di lahan, sebaiknya gunakan bulbil yang berukuran besar dengan diameter >2,5 cm sedangkan bulbil yang brukuran kecil sebaiknya disemai terlebih dahulu.

Umbi

Sumber bibit porang yang ketiga yang bisa digunakan adalah umbi. Sumber bibit ini terbilang yang paling efektif jika dilihat dari masa pemeliharaannya. Ciri umbi yang baik untuk digunakan bibit yaitu mulus, tidak berlendir, dan tidak ada bintik-bintik putih. Dengan menggunakan umbi panen budidaya porang dapat dilakukan hanya dalam waktu 6-7 bulan sejak penanaman.

2.Persiapan Lahan

Syarat Tumbuh

Berikut ini syarat tumbuh optimal tanaman porang :

  • Tanaman porang dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 100 – 600 mdpl.
  • Ph tanah 6-7.
  • suhu 25-35 °C dengan curah hujan 1.000-1.500 mm/tahun.
  • Tekstur tanah ringan sampai sedang, gembur, subur dan tidak becek saat hujan (porous).

Pengolahan Lahan

  • Penyiangan Gulma
  • Buat jalur (gundukan) selebar 0,5 m
  • Pembuatan lubang tanam dengan jarak tanam 1 m. Buat lubang tanam dengan kriteria sebagai berikut, apabila bibit berupa bulbil besar maka kedalaman tanam ±5 cm. sedangkan bibit yang menggunakan umbi batang dengan bobot kurang dari 200 g, maka kedalaman tanam adalah ±10 cm dan jika bobot umbi lebih berat maka kedalaman tanamnya ±15 cm.
  • Pemberian pupuk kandang sebagai pupuk dasaran. Catatan : pastikan pupuk kandang yang digunakan sudah matang, menggunakan pupuk kandang yang belum matang alih-alih membuat subur tanaman porang malah akan menyebabkan kematian. Selengkapnya sobat budidaya bisa membaca artikel tentang pupuk kandang dari cara pembuatan dan ciri-ciri pupuk kandang yang sudah jadi (matang) disini

3.Menanam Porang

Waktu yang paling baik untuk menanam porang adalah pada awal musim penghujan atau kira-kira bulan november-desember. Masukkan umbi porang yang sudah dipilih dengan letak bakal tunas menghadap keatas, kemudian tutup dengan tanah setebal ± 3 cm.

4.Perawatan

Pada dasarnya tanaman porang tidaklah membutuhkan perawatan yang intensif namun untuk mendapatkan hasil yang optimal perlu juga dilakukan perawatan rutin.

Perawatan rutin tanaman porang meliputi :

Penyiangan gulma

Kontrol secara rutin untuk mengetahui apakah ada gulma yang tumbuh atau tidak. Segera bersihkan lahan dari gulma jika terlihat ada gulma yang tumbuh. Gulma yang tumbuh di sekitar lubang tanam dapat menjadi pesaing tanaman porang dalam mendapatkan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman porang walhasil unsur hara yang seharusnya dapat diserap sepenuhnya oleh tanaman porang harus berbagi dengan gulma. Jika unsur hara yang terdapat pada tanah mencukupi tentu ini tidak akan menjadi masalah namun apa jadinya jika unsur hara yang pada tanah yang digunakan terbatas, walhasil tanaman porang pun tidak akan tumbuh optimal.

Baca Juga :  Apa Itu Tumpang Sari, Manfaat dan Contohnya

Pemupukan

Pemupukan bertujuan untuk menambahkan unsur hara yang ada pada tanah. Unsur hara sangat penting bagi tanaman, namun permasalahannya terkadang ketersediaan unsur hara tidak mencukupi untuk menopang tanaman untuk tumbuh optimal. Pemupukan susulan dapat dilakukan sebulan sekali dengan menggunakan jenis pupuk urea 10 gr/lubang dan SP 36,5 gr/lubang.

Meninggikan Guludan

Guludan yang sudah dibuat sebelumnya saat persiapan lahan dapat saja turun akibat erosi air hujan atau gangguan binatang. Meninggikan guludan perlu sobat budidaya kembali lakukan agar hasil umbi yang didapatkan memiliki bentuk bulat dengan kualitas bagus.

Pemanenan

Seperti yang pernah disebutkan sebelumnya, lama waktu pemanenan porang sangat variatif karena tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan jenis bibit yang digunakan. Secara umum, pemanenan porang dapat mulai dilakukan 6-7 bulan setelah penanaman jika menggunakan umbi yang berukuran besar. Sedangkan jika menggunakan bulbil/katak, lama waktu pemanenan porang dapat mulai dilakukan 18-24 bulan.

Cara pemanenannya sangat sederhana yaitu dengan cara menggali tanah di sekeliling tanaman porang lalu perlahan angkat umbi porang.

Pengolahan Pasca Panen

Untuk meningkatkan pendapatan sebaiknya umbi porang tidak dijual dalam keadaan basah tapi sobat budidaya bisa mengolahnya terlebih dahulu menjadi chip porang (keripik ). Pengolahannya pun sangat mudah dengan cara sebagai berikut :

  • Cuci sampai bersih umbi porang.
  • Iris tipis-tipis dengan ketebalan 5-7 mm.
  • Keringkan hingga mencapai kadar air ± 12 %. Pengeringan bisa menggunakan sinar matahari (3-4 hari) atau dengan menggunakan oven dengan suhu ± 80°C dengan waktu 2,5 jam.

Untuk meningkatkan pendapatan dan nilai ekonomis, sebenarnya chip porang bisa diolah lagi menjadi tepung, tapi sayangnya untuk masyarakat banyak cara ini belum banyak diketahui dan mungkin membutuhkan peralatan yang tidak murah harganya. Secara sederhana prosesnya bisa dijabarkan sebagai berikut : Chip porang digiling halus, selanjutnya dipisahkan antara manaan dan tepung dengan dengan menggunakan ayakan 35 mesh atau mesin blower.

Nah, itulah cara budidaya tanaman porang agar cepat panen. Gimana tertarik menanam porang? Jangan lupa subscribe dan aktifkan notifikasinya supaya tidak ketinggalan update artikel terbaru dari kami, yang pasti tidak kalah bermanfaat dan menarik untuk dibaca.

Kami juga dapat diakses melalui Google News dan Whatsapp channel
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments