![Cara budidaya ikan nila](https://carabudidaya.xyz/wp-content/uploads/2022/01/tilapia-3869240_640.jpg)
Ikan nila (Oreochromis niloticus) yang dalam bahasa inggris dikenal Nile Tilapia adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Ikan ini pertama kali di introduksi dari Afrika, tepatnya Afrika bagian timur, pada tahun 1969, dan kini menjadi ikan peliharaan yang populer di kolam-kolam air tawar di Indonesia. Cara budidaya atau ternak ikan nila di kolam tanah terus meningkat seiring tingginya permintaan terhadap ikan nila.
Estimasi waktu baca: 7 menit
Konsumsi Ikan di Indonesia Terus Meningkat
Meskipun dibandingkan dengan negara lain konsumsi ikan di Indonesia masih cukup rendah namun nilainya terus meningkat dari tahun ke tahun. Dilansir dari katadata.co.id, selama 10 tahun terakhir angka konsumsi ikan terus meningkat. Pada tahun 2012, angka konsumsi ikan nasional hanya sebesar 32,25 kg/kapita. Laporan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukkan angka konsumsi ikan nasional tahun 2020 sebesar 56,39 kg/kapita. Angka ini naik sebesar 3,47% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 54,5 kg/kapita.
Peluang Budidaya Ikan Nila Masih Terbuka lebar
Selain itu juga, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga menargetkan konsumsi ikan sebesar 62,05 kg/kapita pada tahun 2024 mendatang. Semakin meningkatnya konsumsi ikan nasional jug membuktikan mulai sadarnya masyarakat Indonesia akan pentingnya konsumsi ikan sebagai sumber protein hewani dengan harga terjangkau dibandingkan daging. Tentu saja ini menjadi angin segar bagi sobat budidaya yang ingin budidaya ikan nila. Baca juga : Ikan nila : Ciri-ciri, habitat, kandungan gizi dan manfaatnya untuk kesehatan.
Ikan nila dan juga ikan mujair adalah sumber protein hewani yang relatif murah untuk dikonsumsi. Karena budidayanya mudah, harga jualnya juga relatif stabil. Budidaya dilakukan di kolam-kolam atau tangki pembesaran. Ikan nila dan mujair memiliki perilaku agresif, karena itu untuk budidaya intensif, nila dan mujair tidak dianjurkan dicampur dengan ikan lain. Meskipun budidaya ikan nila tergolong mudah, namun pembudidaya ikan nila juga sebaiknya mengetahui bagaimana cara budidaya ikan nila yang baik. Hal ini untuk menghindari kerugian dan memaksimalkan keuntungan yang didapat para pembudidaya.
Baca juga : 9 Ide Usaha Ternak 1 Bulan Panen Dan Modal Di Bawah 300 Ribu
Berikut ini tahapan bagaimana cara budidaya ikan nila yang baik dan benar :
Pemilihan Benih
Seperti halnya dalam budidaya ikan lele faktor pemilihan benih dalam cara budidaya ikan nila juga merupakan faktor penting penentu yang ikut menentukan keberhasilan budidaya ikan nila. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal sebaiknya pilih benih ikan nila yang berjenis kelamin laki-laki, karena pertumbuhan ikan nila jantan lebih cepat 40% dari pada ikan nila yang berjenis kelamin betina. Selain itu juga, ikan nila memiliki sifat alami untuk memijah atau melakukan perkawinan. Jadi membudidayakan ikan nila satu jenis kelamin lebih produktif. Karena jika dicampur, ikan nila akan kehabisan energi untuk melakukan perkawinan dan sehingga bobot ikan sedikit terhambat.
![cara budidaya ikan nila](https://carabudidaya.xyz/wp-content/uploads/2022/01/seafood-6864261_640.jpg)
Persiapan Kolam
Usaha budidaya ikan nila dapat dilakukan di berbagai jenis kolam seperti kolam terpal, kolam semen dan kolam tanah. Setiap jenis kolam mempunyai kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Kali ini carabudidaya.xyz akan membahas persiapan kolam tanah. Kelebihan kolam tanah selain biaya konstruksinya murah juga bisa menjadi tempat tumbuh sumber makanan bagi ikan nila sehingga bisa menjamin ketersediaan pakan alami dan juga bisa mengurangi biaya pengeluaran untuk pakan selama pemeliharaan. Namun begitu kolam sebagai tempat budidaya ikan nila juga perlu dipersiapkan terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan mencegah datangnya hama dan penyakit. Berikut ini tahapan persiapan kolam budidaya ikan nila :
Pengeringan Kolam
Jika kolam sebelumnya sudah digunakan sebagai kolam budidaya, sebaiknya dilakukan pengeringan. Pengeringan berfungsi untuk membuang sisa-sisa patogen yang ada di dalam kolam. Saat pengeringan ini juga dapat dilakukan pemasangan/perbaikan saluran air dan saringan air untuk menghindari adanya hama/hewan lain seperti ular masuk kedalam kolam.
Pengapuran
Pengapuran berfungsi untuk meningkatkan ph (menetralkan), karena biasanya kolam yang sudah digunakan cenderung memiliki ph rendah (keasaman tinggi). Pengapuran dapat dilakukan dengan menebarkan dolomit atau kapur pertanian sebanyak 25 – 1000 gr/m2 disesuaian dengan tingkat keasaman tanah. Pengukuran ph dapat dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus. Ph yang baik berada di kisaran angka 7-8 (ph netral).
Baca juga : Cara Memulai Usaha Dari Nol Di Bidang Pertanian Dan Peternakan
Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk mengembalikan kesuburan tanah dan memberikan nutrisi bagi hewan dan tumbuhan renik di dalam kolam sebagai pakai alami ikan nila. Seperti yang pernah dibahas diawal, salah satu kelebihan kolam tanah adalah tumbuhnya zat renik pada kolam tanah, jadi bisa dikatakan pemupukan ini bertujuan mengoptimalkan kelebihan kolam tanah tersebut.
Pemupukan sebaiknya menggunakan pupuk organik seperti kompos dan pupuk kandang. Sobat budidaya bisa baca artikel pengertian, kegunaan dan cara membuat pupuk kandang untuk lebih detil mengeni pupuk kandang. Setelah pemberian pupuk, diamkan selama kurang lebih 1 minggu.
Pengisian air
Masukkan air sampai kedalaman 80 – 150 cm.
Penebaran Benih Ikan Nila
Penebaran benih ikan nila dapat dilakukan setelah 5-7 hari setelah pengisian air kolam. Sebelum benih ditebar sebaiknya dilakukan adaptasi terlebih dahulu, hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko kematian benih karena perubahan yang drastis pada kondisi kolam. Adaptasi dapat dilakukan dengan memasukkan benih bersama wadahnya terlebih dahulu dan biarkan beberapa jam. Kemudian baru buka wadah dan biarkan benih ikan keluar dengan sendirinya.
Ukuran benih ikan yang disebarkan sebaiknya berukuran antara 8-12 cm atau dengan ukuran berat 30 gram/ekor dengan padat tebar sekitar 5-10 ekor/m2.
Pemeliharaan Budidaya Ikan Nila
Tahapan berikutnya dalam cara budidaya atau ternak ikan nila adalah pemeliharaan. Dua hal penting yang sobat budidaya harus perhatikan selama proses pemeliharaan ikan nila hingga pemanenan, yaitu sebagai berikut :
Baca juga : Budidaya lobster air tawar
Pemberian pakan
Pemberian pakan dilakukan dua kali setiap hari pagi dan sore, dengan komposisi makanan alami dan juga makanan tambahan. Makanan ikan nila ini bisa terdiri dari dedak, ampas kelapa, pelet dan juga sisa-sisa makanan dapur.
Umumnya pemberian pakan dilakukan dengan ukuran seperti berikut ini:
1. Protein 20-30%;
2. Lemak 70% (maksimal.);
3. Karbohidrat 63 – 73%.
Baca juga : Cara budidaya belut air bersih tanpa lumpur.
Pengelolaan air
Perhatikan kondisi air, jika air sudah mulai berbau busuk, segera lakukan penggantian air dengan cara membuang air kolam sebanyak 1/3 bagiannya lalu tambahkan air yang baru.
Pada umumnya ikan nila adalah ikan yang tahan terhadap hama dan penyakit, sampai saat ini jarang ditemui penyakit yang menyerang. Kalaupun ada hal itu disebabkan oleh populasi yang terlalu padat, kekurangan makanan, penanganan yang kurang baik dan sebagainya. Apabila sudah terjadi penyakit yang serius pada sebuah kolam ikan nila, maka semua upaya yang dilakukan akan terlambat dan sia-sia. Pengobatan dengan memberikan antibiotic atau fungisida ke seluruh kolam memerlukan biaya yang cukup mahal.
Oleh karena itu dalam budidaya ikan nila di kolam tanah yang terbaik adalah pencegahan hama dan penyakit dengan melakukan tahapan seperti yang sudah di bahas seperti pengeringan kolam sampai pemeliharaan (pemberian pakan dan pengelolaan air).
Pemanenan
Pemanenan ikan biasanya dapat dilakukan setelah 4-6 bulan pemeliharaan dengan bobot kisaran 400-600 gr/ekor. Pemanenan dapat dilakukan secara bertahap dengan melihat permintaan pasar.
Nah itulah cara budidaya atau ternak ikan nila di kolam tanah, bagaimana sobat budidaya tertarik mencoba?
Terima kasih sudah berkunjung dan semoga bermanfaat…
Kami juga dapat diakses melalui Google News dan Whatsapp channel