Jenis Jenis Pupuk dan Fungsinya (Terlengkap)

Bermacam-macam jenis-jenis pupuk dan fungsinya

Seperti halnya manusia dan hewan peliharaan, tanaman juga membutuhkan nutrisi dalam keadaan cukup memadai dan seimbang. Tanaman membutuhkan nutrisi untuk mencapai keadaan yang optimal (subur). Nutrisi yang dibutuhkan tanaman adalah unsur hara. Pada dasarnya sebagian besar tanah sudah mengandung macam-macam unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, namun ketersediaannya acap kali tidak seimbang dan semakin berkurang karena diserap oleh tanaman seiring penggunaan lahan berulang kali. Disinilah jenis – jenis pupuk mengambil perannya untuk menyeimbangkan dan memenuhi unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Saat ini macam-macam pupuk beredar di pasaran, artikel ini dibuat supaya sobat budidaya memahami jenis-jenis pupuk dan fungsinya pupuk.

Estimasi waktu baca: 10 menit

Sebelum kita membahas lebih dalam mengenai pupuk, sebaiknya sobat budidaya mengenal terlebih dahulu jenis-jenis unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Pengetahuan ini penting agar nantinya pemberian pupuk tepat sasaran dan seimbang.

Unsur Hara

Berdasarkan tingkat kebutuhannya oleh tanaman unsur hara dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : unsur hara makro dan unsur hara mikro

Unsur Hara Makro

Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah relatif besar.

Unsur hara makro dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Unsur Hara Makro Bebas

Unsur hara makro bebas adalah unsur hara makro yang sumbernya tersedia tak terbatas di alam. contohnya adalah karbon (C), oksigen (O) dan hidrogen (H)

2. Unsur Hara Makro Terbatas

Unsur hara makro terbatas adalah unsur hara makro yang ketersediaannya terbatas dan sering diperlukan penambahan melalui jenis-jenis pupuk tertentu. Unsur hara makro terbatas terdiri dari makro primer diantaranya nitrogen (N), fosfat (P), kalium (K) dan makro sekunder yaitu kalsium (Ca), magnesium (Mg) dan belerang / sulfur (S).

Unsur Hara Mikro

Unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah sedikit. Sama halnya dengan unsur hara makro terbatas, ketersediaan unsur hara mikro juga seringkali terbatas dan perlu ditambahkan melalui pemupukan. Contoh unsur hara mikro adalah : Boron (B), Tembaga (Cu), Seng (Zn), Besi (Fe), Molibdenum (Mo), Mangan (Mn), Khlor (C), Natrium (Na), Cobalt (Co), Silicon (Si), Nikel (N). Baca selengkapnya ciri-ciri kelebihan dan kekurangan unsur hara makro dan mikro.

Pemupukan

Fungsi utama pemupukan adalah menyediakan unsur hara baik itu unsur hara makro maupun unsur hara mikro. Pemberian pupuk haruslah tepat dan seimbang, kurang dalam pemberian pupuk mengakibatkan tanaman tidak tumbuh optimal sedangkan pemberian pupuk berlebihan selain biaya produksi yang pastinya semakin membengkak juga tidak baik bahkan berbahaya bagi tanaman. Lakukan pemupukan berimbang pada lahan sobat budidaya dengan memperhatikan perkembangan tanaman pada umumnya.

Baca Juga :  Terra Preta : Pengertian, Sejarah, Pro dan Kontra Serta Cara Membuatnya

Kondisi lahan suatu daerah seringkali berbeda dengan daerah lainnya yang tentu saja mempengaruhi tingkat perkembangan tanaman. Ambil contoh, misalkan suatu daerah satu tanaman pada umumnya subur hijau menghasilkan umbi tetapi sulit berbunga dan berbuah, hal ini berarti lahan di daerah tersebut banyak mengandung hara nitrogen N dan Phosphor P. Tentu saja pemupukan dengan memberikan pupuk yang mengandung unsur N dan P tidak efektif, tetapi lebih efektif jika dilakukan pemupukan untuk meningkatkan unsur K.

Jadi pemupukan yang baik adalah pemupukan yang memperhatikan kebutuhan tanaman akan unsur hara dengan memperhatikan ketersediaan unsur hara pada lahan.

Jenis-Jenis Pupuk dan Fungsinya Pada Tanaman

Saat ini beredar banyak sekali bermacam-macam jenis-jenis pupuk di pasaran. Material pupuk sendiri dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen. Pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Namun saat ini di pasaran banyak juga terdapat pupuk khususnya pupuk buatan yang sudah ditambahkan bebarapa material suplemen ebagai pelengkap.

Pupuk bisa dikelompok-kelompokkan untuk kemudahan pembahasan. Pembagian itu berdasarkan sumber bahan pembuatannya (pupuk alam dan buatan), bentuk fisiknya ( pupuk padat dan cair), berdasarkan kandungannya (pupuk tunggal dan majemuk), berdasarkan cara aplikasi nya (pupuk akar dan daun, dan pupuk berdasarkan senyawa penyusun (organik dan anorganik).

Carabudidaya.xyz kesempatan kali ini akan mencoba mengerucutkan kedalam pupuk organik, anorganik, pupuk akar, pupuk daun dan pupuk hayati saja supaya mempermudah pembahasan dan sobat budidaya dapat lebih mudah memahaminya.

Jenis Jenis Pupuk Organik

Pupuk organik adalah pupuk hasil dari pelapukan/penguraian bahan-bahan organik/alami seperti kotoran hewan, limbah rumah tangga, ranting, dahan dan daun tanaman. Karena keragaman bahan pembuatnya, pupuk organik sangat sukar ditentukan kandungannya secara pasti, tergantung dari sumbernya. Jumlah kandungan unsur haranya tidak banyak dan biasanya lambat diserap oleh tanaman (slow release). Oleh karena sifatnya itu biasanya pupuk kandang sering digunakan sebagai pupuk dasar dan dibutuhkan dalam jumlah besar.

Jenis-Jenis Pupuk Organik

Bermacam-macam jenis dan fungsi pupuk
Gambar ilustrasi (pixabay.com)

Pupuk Kompos

Pupuk kompos adalah salah satu dari macam-macam pupuk organik. Pupuk ini terbuat dari hasil pelapukan dan penguraian bahan-bahan organik seperti dedaunan, limbah rumah tangga, dll. Selengkapnya baca pupuk kompos dan cara membuatnya.

Pupuk Kandang

Pupuk kandang adalah pupuk yang terbuat dari hasil pelapukan dan penguraian bahan-bahan organik seperti kotoran hewan. Selengkapnya baca pengertian pupuk kandang, kandungan, dan cara pembuatan

Pupuk Serasah

Pupuk serasah adalah jenis pupuk alami yang memiliki senyawa berbasis karbon yang terbuat dari limbah organik nabati atau komponen tanaman yang sudah tidak lagi terpakai dan berubah warna dan bentuk, seperti jerami, sabut kelapa, dan rumput. Pupuk ini sering disebut juga sebagai pupuk penutup tanah karena dapat diletakkan di atas permukaan tanah. Selain dapat membantu menyuburkan tanah, pupuk serasah juga bermanfaat untuk menjaga kelembapan dan tekstur tanah agar tetap baik dan mencegah penyakit pada tanaman akibat air hujan.

Baca Juga :  Cara Membuat Pupuk Organik Cair Dari Kulit Pisang

Pupuk Organik Cair (POC)

Seperti halnya pupuk kompos dan pupuk kandang pupuk organik cair juga adalah salah satu dari macam-macam pupuk organik. Saat ini di pasaran banyak dijual beragam jenis-jenis pupuk, salah satunya pupuk organik cair. Bahan baku pembuatan pupuk ini sama dengan pupuk organik lainnya seperti kompos, pupuk kandang. Namun, pupuk jenis ini ditambahkan air dengan proses perendaman serta beberapa proses lainnya, sehingga menghasilkan pupuk cair. Bisanya pupuk ini terbuat dari urin ternak atau hasil dari proses fermentasi bahan-bahan organik seperti buah-buahan busuk dan bahan pupuk organik lainnya.

Pupuk organik cair biasanya digunakan sebagai pelengkap dengan cara disemprotkan ke daun atau disiramkan pada permukaan tanah dekat tanaman. Jenis pupuk ini digemari karena praktis dan mudah digunakan. Pupuk jenis ini juga sering diaplikasikan pada tanaman hias.

Sobat budidaya bisa baca cara membuat pupuk organik cair dari kulit pisang yang cukup mudah dibuat, yang pastinya mudah untuk dibuat.

Jenis Jenis Pupuk Anorganik (Pupuk Kimia)

Bermacam-macam jenis-jenis pupuk dan fungsinya
Gambar ilustrasi (pixabay.com)

Pupuk anorganik atau biasa disebut pupuk kimia adalah pupuk yang dibuat secara kimia atau juga sering disebut dengan pupuk buatan. Pupuk kimia bisa dibedakan menjadi pupuk kimia tunggal dan pupuk kimia majemuk. Pupuk kimia tunggal dan pupuk kimia majemuk memiliki kandungan hara lengkap.

Jenis-Jenis Pupuk Kimia Tunggal

Pupuk kimia tunggal hanya memiliki satu macam hara. Contohnya pupuk N, pupuk P, dan pupuk K

Pupuk Nitrogen (Pupuk tunggal N)

Pupuk N adalah pupuk kimia tunggal yang mengandung unsur N. Pemanfaatannya untuk menambahkan unsur N didalam tanah.

Unsur N dibutuhkan tanaman lebih besar di awal masa tanam untuk memacu pertumbuhan daun, oleh karena itu pupuk N sering diaplikasikan sebagai pupuk dasar bersamaan pupuk kandang ataupun kompos

Berikut ini macam-macam pupuk kimia tunggal yang mengandung unsur N :

1. Pupuk Urea (Mengandung Unsur Makro N)

Pupuk urea mengandung 46% N, artinya setiap 100 kg pupuk urea mengandung 46 kg Unsur N (Nitrogen).

2. Pupuk ZA (Unsur makro N)

Kadar Nitrogennya sebesar 20,5% – 21,0 %

3. Ammonium Chlorida (Unsur makro N)

Kadar N sebesar 25%

Pupuk Phospate (Pupuk tunggal P)

1. SP-36

Kadar phospate (P) sebesar 36%-38%

2. TSP

Kadar phospate (P) sebesar 46%-48%

3. FMP

Kadar phospate (P) sebesar 21%

4. Agrophos

Kadar phopate sebesar 25%

Pupuk Kalium (Pupuk tunggal K)

Berikut ini macam-macam pupuk kimia tunggal yang mengandung unsur K :

1. Kalium Sulfat (ZK)

Mengandung unsur K dalam bentuk K2O sebesar 48% – 52%.

2. Kalium Chlorida (KCL)

Mengandung unsur K dalam bentuk K2O sebesar 60%

3. Kalium Magnesium

Mengandung unsur K dalam bentuk K2O sebesar 21% – 30%

Jenis Jenis Pupuk Kimia Majemuk

Berbeda dengan pupuk kimia tunggal yang memiliki hanya satu unsur makro, pupuk kimia majemuk adalah pupuk kimia yang mengandung minimal 2 unsur makro. Berikut ini contoh macam-macam pupuk kimia majemuk :

  1. Pupuk NP
  2. Pupuk NK, contohnya KNO3
  3. Pupuk PK (sangat jarang digunakan), dan
  4. Pupuk NPK
Baca Juga :  Pengertian dan Perbedaan Pupuk Organik dan Anorganik

Baca juga : Pengertian dan perbedaan pupuk organik dan anorganik.

Macam-macam pupuk dikelompokkan berdasarkan cara aplikasinya dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:

Pupuk Akar

Pupuk Akar adalah pupuk yang diaplikasikan dengan cara disebar atau dibenamkan pada tanah disekeliling tanaman agar mudah diserap oleh akar. Kebanyakan pupuk akar memiliki kandungan hara makro.

Pupuk Daun

Pupuk Daun adalah pupuk yang diaplikasikan dengan cara disemprotkan pada daun tanaman. Kebanyakan jenis-jenis pupuk daun memiliki kandungan unsur hara mikro.
Pupuk daun merupakan jenis pupuk yang khusus diaplikasikan dengan cara disemprotkan pada permukaan daun. Kebanyakan pupuk daun memiliki kandungan unsur hara mikro.

Pupuk Hayati

Nama lain pupuk hayati adalah biofertilizer. Ada yang juga menyebutnya pupuk bio. Apapun nama pupuk hayati bisa diartikan sebagai pupuk yang hidup. Sebenarnya nama pupuk kurang cocok, karena pupuk hayati tidak mengandung hara. Pupuk hayati tidak mengandung N, P, dan K. Kandungan pupuk hayati adalah mikriorganisme yang memiliki peranan positif bagi tanaman. Kelompok mikroba yang sering digunakan adalah mikroba-mikroba yang menambat N dari udara, mikroba yang melarutkan hara (terutama P dan K) mikroba-mikroba yang merangsang pertumbuhan tanaman. Pupuk hayati dapat berupa mikroorganisme bakteri maupun fungi/cendawan.

Pemupukan Ideal

Bermacam-macam jenis-jenis pupuk dan fungsinya
Fertilizer burn (Fenrisulfir – Wikipedia)

Pemupukan yang ideal adalah pemupukan yang mampu menciptakan tanaman sehat, mampu menyerap semua unsur yang dibutuhkan (13-18 macam). Selama ini hanya 3-4 macam hara saja yang biasa diberikan dalam bentuk pupuk (misal : N, P, K, Mg), sisanya diserahkan penuh kepada alam untuk menyediakannya.

Dalam jangka panjang, pemupukan yang kurang memadai, akan direspon tanaman dalam bentuk pelambatan reaksi-reaksi fisiologis, yang sangat mungkin menimbulkan gejala : lambat tumbuh, lambat pulih, daun pucat dan kusam, batang kecil dan pendek, peka penyakit, dan produktivitas menurun.

Pemupukan yang ideal merupakan fungsi dari beberapa faktor, yaitu : faktor tanah, faktor pupuk, faktor tanaman, dan faktor teknik aplikasi, artinya bahwa keberhasilan pemupukan akan dapat dicapai jika tindakannya dilaksanakan dengan memperhitungkan sifat-sifat tanah, iklim, sifat tanaman (komoditas, klon, umur, hara daun), sifat pupuk (jenis, jumlah dan komposisinya), dan cara aplikasi yang tepat.

Seperti yang pernah diulas diawal pemupukan harus dilakukan secara tepat dan seimbang. Pemupukan berlebih dapat berakibat sama buruknya dengan kekurangan nutrisi. Gejala seperti fertilizer burn terjadi karena pupuk diberikan terlalu banyak, sehingga menyebabkan daun mengering hingga menyebabkan kematian tanaman. Tingkat gejala memar terkait dengan indeks kadar garam pada pupuk dan tanah.

Nah itulah jenis-jenis pupuk dan fungsinya yang sebaiknya sobat budidaya ketahui. Oh ya, jangan lupa subscribe dan aktifkan notifikasi dari kami yaa, supaya tidak ketinggalan update artikel terbaru dari kami yang pasti tidak kalah menarik dan bermanfaat untuk dibaca.

Referensi :

Wikipedia

Kami juga dapat diakses melalui Google News dan Whatsapp channel
5 3 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments