Budidaya Jamur Merang Media Jerami dan Kardus Untuk Pemula

Cara budidaya jamur merang media jerami dan kardus untuk pemula

Budidaya jamur merang menjadi pilihan yang menarik bagi para pemula yang ingin terjun ke dalam dunia industri bidang pertanian maupun untuk kebutuhan konsumsi sendiri. Dalam artikel ini kami akan membahas langkah demi langkah cara budidaya jamur merang dengan media tanam jamur terbuat dari jerami dan kardus khususnya untuk pemula. Baca sampai habis yaa ….

Estimasi waktu baca: 0 menit

Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur yang cukup populer di indonesia. Hal ini tentu bukan tanpa alasan, rasanya yang lezat dan kaya nutris tak ayal membuat jamur merang tidak pernah sepi akan peminat. Tentu saja ini menjadi sebuah peluang tersendiri untuk sobat budidaya yang ingin berkecimpung dalam dunia pertanian khususnya budidaya jamur merang. Apalagi harga jamur merang terbilang cukup tinggi dan stabil di pasaran.

Bahan media tanam jamur merang yang efektif dan terjangkau diantara adalah media kardus dan jerami. Media ini memberikan lingkungan yang optimal bagi perkembangan dan pertumbuhan jamur merang. Selain itu, bahan pembuatan media tanam jamur merang kardus dan jerami dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan karena bahan tersebut mudah didapatkan dan dapat diolah ulang.

Tanpa basa basi yuk kita mulai petualangan cara budidaya jamur merang media jerami dan kardus untuk pemula. Ikuti panduan ini dari awal sampai selesai, dan rasakan kepuasan saat sobat budidaya melihat hasil panen yang melimpah dan tentunya dari usaha sendiri.

Cara budidaya jamur merang media jerami dan kardus untuk pemula

1. Persiapan lokasi

Lokasi yang baik merupakan faktor penting dalam budidaya jamu merang. Berikut ini beberapa syarat lokasi budidaya yang baik :

  • Suhu antara 25 oC – 37 oC, kelembaban udara tinggi > 80%
  • Memiliki sirkulasi udara atau ventilasi yang baik
  • Terlindungi dari sinar matahari langsung. Jamur merang lebih suka tumbuh pada tempat yang gelap dan minim pencahayaan.
  • Pilih lokasi yang terhindar dari polusi dan kontaminasi pestisida dan bahan kimia.

Jika sobat budidaya ingin membudidayakan jamur merang dalam skala kecil, ruangan atau area yang luas maka tidak diperlukan. Sobat budidaya bisa saja memulai cara budidaya jamur merang media jerami dan kardus dari ruangan bawah tangga, gudang atau ruangan yang tidak terpakai di rumah.

Baca Juga :  Cara Budidaya : Pengertian, Tujuan, Manfaat Dan Jenis-Jenisnya

Catatan : Kebersihan lingkungan, kumbung, bahan, peralatan dan pekerja merupakan syarat mutlak dalam keberhasilan cara budidaya jamur merang.

2. Persiapan kumbung

Cara budidaya jamur merang media jerami dan kardus untuk pemula

Kumbung adalah tempat budidaya jamur merang. Untuk menghemat tempat, di dalam kumbung dapat dibuat tempat meletakkan media tanam yang berbentuk rak-rakan. Bahan material rak dapat terbuat dari kayu, besi, atau apapun disesuaikan dengan dana dan ketersediaannya di sekitar sobat budidaya tinggal. Tidak ada ukuran yang baku dalam pembuatan kumbung, hal ini kembali kepada kebutuhan, luas tempat, dan tentunya modal yang tersedia. Baca juga : Cara budidaya tanaman vanili.

3. Persiapan media tanam jamur

Ada banyak sekali bahan baku yang bisa sobat budidaya gunakan sebagai media tanam jamur antara lain bagas tebu, limbah kapas, jerami dari tanaman sorgum atau gandum, limbah tanaman jagung, serbuk kayu, dan banyak lagi yang lainnya. Di kesempatan kali ini kami akan membahas bagaimana cara budidaya jamur merang dengan bahan baku utama media tanam terbuat dari jerami dan kardus. Sedangkan untuk bahan baku dari serbuk kayu, sobat budidaya bisa lihat pada cara budidaya jamur tiram yang sudah pernah kami bahas sebelumnya.

Media jerami

Bahan utama : Jerami kering, berat dapat disesuaikan dengan jumlah kapasitas budidaya sobat budidaya.

Bahan tambahan : dedak (10% untuk jerami lama dan 15% untuk jerami baru), kotoran ayam 15% dan kapur 2%.

Catatan : Berat persentase bahan tambahan di atasa adalah dari jumlah berat basah jerami yang digunakan.

Cara pembuatan

  • Rendam jerami selama 12 jam
  • Tiriskan, kemudian susun berlapis-lapis
  • Setiap lapisan (+ 10 cm) tambahkan kapur dan kotoran ayam kering
  • Tutup dengan plastik berwarna hitam, usahakan pelastik tidak langsung mengenai media tanam.
  • Suhu pengomposan diusahakan stabil di 60 oC dengan kelembaban 65% – 85%
  • Setelah 4 hari, jerami dibolak balik dan pada setiap lapisan tambahkan dedak, siram air kemudian ditutup kembali.
  • Setelah 8 hari, ulangi proses di atas (hari ke4)
  • Setelah 10-12 hari proses pengomposan selesai dan sudah dapat dijadikan sebagai media tanam jamur.

Media kardus

Ingin budidaya skala rumahan, mungkin ini adalah media tanam yang paling mudah, murah, dan mudah didapatkan. Namun, kelemahan dari media tanam dari kardus ini adalah sulitnya pengadaan bahan baku dalam skala besar. Kalaupun, didapatkan mungkin dengan harga jauh lebih tinggi. Pasalnya untuk skal lebih besar, sobat budidaya mungkin harus membeli dari pengepul kardu-kardus bekas dan tentunya harga sudah lebih tinggi.

Baca Juga :  Cara Budidaya Vanili Untuk Pemula Agar Cepat Berbuah

Bahan-bahan

Bahan utama : Kardus 20 kg

Bahan tambahan : Pupuk NPK 0,5 kg, dedak halus 2,5 kg, kapur 4 kg, SP 36, 0,5 kg, bonggol pisang 5 kg, kangkung 10 ikat.

Cara pembuatan

  • Rendam kardus dalam air selam 1 hari
  • Sobek – sobek kardus menjadi potongan kecil 5 – 10 cm
  • Siram kardus, taburi dengan kapur 4 kg, NPK 0,5 kg, SP-36 0,5 kg, bekatul 2,5 kg dan potongan halus bonggol pisang dan kangkung, biarkan selama 4 hari.
  • Media tanam sudah jadi dan dapat digunakan sebagai media tanam jamur.

Persiapan bibit

Bibit jamur dapat sobat budidaya dapatkan dari peternak jamur yang sudah ada, dinas pertanian di daerah tempat tinggal atau dari market place online. Pastikan mendapatkan bibit jamur sehat dan bebeas dari kontaminasi penyakit.

Penanaman (inokulasi) bibit

Setelah semua dipersiapkan, tahap selanjutnya dari cara budidaya jamur merang dengan media jerami atau kardus untuk pemula selanjutnya adalah penanaman (inokulasi). Berikut ini cara penanaman (inokulasi bibit jamur merang :

  1. Tumpuk media tanam jamur sedemikian rupa di atas rak-rak sehingga mencapai ketinggian 15 – 20 cm.
  2. Lakukan sterilisasi kumbung. Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara mengalirkan uap panas yang berasal dari perebusan air pembangkit (cara pembuatan akan dibagian lihat di bagian bawah) ke dalam kumbung. Sterilisasi dilakukan selama 2 – 4 jam. Kemudian biarkan selama 24 dan suhu di dalam kumbung turun.
  3. Penanaman bibit jamur dilakukan dengan cara ditebar secara merata di atas media tanam. Pada umumnya bibit yang dibutuhkan adalah 1% – 6% dari total berat basah media tanam jamur.
  4. Tutup kumbung selama 3 -4 hari (masa inkubasi)

*Cara pembuatan pembangkit uap sederhana :

  • Sediakan 2 drum besi
  • Buat tungku pembakaran sedemikian rupa sehingga dapat diletakkan drum secara mendatar/memanjang di atas tunggu.
  • Letakkan drum diatas tungku pembakaran di atas tungku pembakaran secara mendatar/memanjang
  • Buat lubang pada bagian atas kedua drum
  • Buat sambungan yang menghubungkan kedua drum
  • Buat sambungan pipa yang dapat terbuat dari bmbu atau paralon yang mengubungkan drum ke kumbung.
  • Buat lubang- lubang pada bagian ujung sambungan (di dalam kumbung) untuk mengeluarkan uap panas.
Baca Juga :  Cara Budidaya Kacang Hijau di Lahan Kering

Perawatan

Cara budidaya jamur merang media jerami dan kardus untuk pemula

Berikut ini aspek-aspek perawatan yang perlu diperhatikan dalam cara budidaya jamur merang media jerami atau kardus untuk pemula :

1. Kebersihan dan kesterilan

Kebersihan adalah hal yang sangat paling penting dalam budidaya jamur merang. Untuk itu jaga selalu kebersihan dan kesterilan semua bagian-bagian yang berhubungan lagsung dalam proses budidaya. Gunakan sarung tangan bersih ketika menangani jamur untuk menghindari kontaminasi.

2. Suhu dan kelembaban

Pastikan suhu dan kelembaban di dalam kumbung atau area budidaya sesuai dengan persyaratan pertumbuhan jamur yang Anda budidayakan. Sobat budidaya dapat menggunakan termometer untuk mengukur suhu dan higrometer untuk mengukur tingkat kelembaban kumbung. Jaga suhu dengan kelembaban dengan cara menyemprotkan air dengan sprayer sehari 2 kali pagi dan siang hari atau tergantung kondisi. Baca juga : Cara budidaya kacang hijau di lahan kering.

3. Pencahayaan

Jamur tidak membutuhkan sinar matahari langsung, tetapi membutuhkan cahaya lembut untuk pertumbuhan. Jika budidaya jamur dilakukan di dalam ruangan, pastikan ada pencahayaan yang cukup. Cahaya lampu hemat energi atau lampu LED dengan spektrum yang sesuai dapat digunakan sebagai sumber pencahayaan buatan.

4. Ventilasi

Ventilasi yang baik membantu mengontrol kelembaban, mencegah kelembaban berlebih, dan mengurangi risiko pertumbuhan jamur yang tidak diinginkan.

Pemanenan

Pada umumnya jamur merang sudah dapat di panen setelah 10 – 14 hari penebaran bibit. Panen dapat dilakukan setiap hari dengan memanen jamur yang sudah siap panen. Jamur merang harus segera dipanen sebelum sebelum mekar atau kacing atau stadium telur.

Pemanenan dapat dilakukan dengan menggunakan gunting atau pisau steril dengan menyisakan sedikit batang bagian bawah.

Pada intinya, faktor penting dalam budidaya jamur merang terletak pada suhu, kelembaban, kematangan media tanam, dan kebersihan. Beri perhatian lebih pada keempat hal tersebut pada setiap proses budidaya, maka sobat budidaya akan mendapatkan hasil yang optimal.

Demikian cara budidaya jamur merang media jerami dan kardus untuk pemula. Terima kasih sudah berkunjung dan semoga bermanfaat.

Kami juga dapat diakses melalui Google News dan Whatsapp channel
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments