Tahukah sobat budidaya sampah rumah tangga yang biasa terbuang percuma di rumah kita ternyata bisa kita manfaatkan menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat menjadi pupuk kompos loh? apa itu pupuk kompos adalah, bagaimana proses pembentukan pupuk kompos sampai cara membuat pupuk kompos akan kita bahas tuntas di artikel kali ini. Simak sampai habis ya…
Estimasi waktu baca: 7 menit
Pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk kompos potensinya sangat besar untuk dikembangkan karena mengingat tingginya jumlah sampah organik perharinya. Di beberapa kota besar di Indonesia, sampah terkadang menjadi masalah tersendiri seiring meningkatnya jumlah penduduk dan perbaikan kualitas hidup masyarakat. Tidak hanya itu sampah rumah tangga dan sampah pasar pun memiliki masalah yang sama, kalau tidak dimanfaatkan maksimal akan menyebabkan bau dan juga penyakit. Oleh karena itu pupuk kompos sangat berpotensi untuk dikembangkan. Tidak usah berpikir terlalu jauh, yuk mulai dari diri sendiri aja dulu, mulai pilah pilih sampah dari sekarang. Kita bisa memanfaatkan sampah organik tidak terpakai yang ada di rumah untuk menjadi pupuk tanaman di halaman rumah. Asyiiiik, hehe
Pupuk Kompos Adalah
Pupuk kompos adalah pupuk organik yang berasal dari pelapukan dan penguraian sampah organik. Contoh sampah organik yang bisa diolah menjadi pupuk kompos adalah sisa sayuran, nasi, sisa buah-buahan, dedaunan dan seluruh sampah yang berasal dari bahan organik/bahan alami.
Kandungan hara pada kompos memang terbilang lebih sedikit dibandingkan pupuk anorganik (pupuk kimia. Oleh karena itu, penggunaannya harus dilakukan dengan volume yang cukup banyak dibandingkan pupuk kimia. Namun, dilihat dari keuntungan yang bisa diberikan kompos untuk tanah dan tanaman, rasanya tidak rugi harus menggunakannya meskipun harus dalam jumlah yang besar.
Keuntungan yang diberikan kompos tidak hanya untuk saat ini, tetapi untuk jangka panjang hingga berpuluh-puluh tahun kemudian. Karena perannya yang sangat penting terhadap perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah yang tidak ditemui di pupuk kimia.
Bagaimana Proses Pembentukan Pupuk Kompos??
Pada dasarnya proses terjadinya pelapukan dan penguraian akan terjadi secara alami oleh interaksi mikroorganisme dan udara, namun prosesnya akan sangat lama. Proses itu dapat dipercepat dengan bantuan manusia dengan menambahkan mikroorganisme pengurai sehingga dalam waktu singkat dapat diperoleh kompos yang berkualitas baik.
Bahan organik tidak dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tanaman karena perbandingan kandungan C/N dalam bahan tersebut tidak sama dengan C/N tanah. Rasio C/N adalah perbandingan Karbohidrat (C) dan Nitrogen (N). Rasio C/N tanah berkisar 10-12 namun pada umumnya C/N bahan organik segar mempunyai rasio C/N tinggi antara 50-70 sedangkan kayu-kayuan >400.
Prinsip pengomposan adalah menurunkan rasio C/N bahan organik hingga sama atau mendekati rasio C/N tanah (<20). Semakin tinggi rasio C/N bahan organik yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan kompos maka akan semakin lama proses pengomposan yang diperlukan.
Berikut ini tabel rasio C/N berdasarkan bahan baku kompos yang digunakan :
Jenis Bahan | Rasio C/N |
Limbah ikan | 4-5 |
Limbah minyak biji-bijian | 3-15 |
Tulang | 8 |
Rumput | 12 |
Sisa tanaman hijau | 10-15 |
Limbah rumah tangga | 10-16 |
Kulit biji kopi | 8 |
Eceng gondok | 20 |
Jerami | 80 |
Daun-daunan | 40-80 |
Serbuk gergaji | 500 |
Proses dekomposisi bahan organik dapat dibagi menjadi 3 tahap. Pada tahap awal dekomposisi berlangsung dihasilkan suhu yang tinggi dalam waktu yang relatif singkat dan bahan organik yang mudah terdekomposisi akan diubh menjadi senyawa lain. Pada tahap pematangan utama dan pasca pematangan bahan yang sulit terdekomposisi akan terurai menjadi ikatan lempung-humus. Produk yang dihasilkan adalah kompos matang dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- Tidak berbau
- Remah
- Berwarna kehitaman
- Mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman
- Kemampuan mengikat air tinggi
Kandungan Pupuk Kompos
Berbeda dengan pupuk kimia yang biasanya hanya mengandung unsur hara makro saja pupuk kompos memiliki kandungan unsur hara yang cukup lengkap. Kandungan unsur hara didalam kompos meliputi unsur hara makro (N, P, K, Ca, Mg, S), dan unsur hara mikro (Fe, Cu, Mn, Mo, Zn, Cl, B) yang sangat diperlukan tanaman. Jumlah kandungan unsur hara yang ada pada pupuk ini sangat beragam tergantung dari bahan baku pembuatan namun secara umum kandungan unsur haranya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan kandungan unsur hara yang ada pupuk kimia. Perlu juga sobat budidaya ketahui, unsur hara yang siap diserap oleh tanaman pada pupuk anorganik mencapai 64%, jauh lebih tinggi dibandingkan pupuk organik yang hanya menyediakan di bawah 1% dari berat pupuk yang diberikan. Oleh karena itu, dalam pengaplikasian biasanya diperlukan dalam jumlah yang banyak.
Pupuk organik seperti halnya pupuk kandang kompos juga mengandung senyawa organik, seperti asam humat, dan asam sulfat yang sangat baik bagi tanah dan tidak dimiliki oleh pupuk kimia. Asam humat adalah zat organik yang memiliki struktur molekul kompleks dengan berat molekul tinggi (makromolekul atau polimer organik) yang mengandung gugus aktif. Asam humat memiliki kemampuan untuk menstimulasi dan mengaktifkan proses biologi dan fisiologi pada organisme hidup di dalam tanah. Hal ini menyebabkan asam humat bersifat lebih sebagai soil conditioner (pembenah tanah). Baca juga : Terra preta : Pengertian, sejarah dan cara membuatnya.
Manfaat Pupuk Kompos
Kompos mampu memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit.
Tanaman yang dipupuk dengan kompos juga cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia, seperti menjadikan hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar, dan lebih enak.
Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek:
Aspek Ekonomi :
- Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah
- Mengurangi volume/ukuran limbah
- Memiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada bahan asalnya
Aspek Lingkungan :
- Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas metana dari sampah organik yang membusuk akibat bakteri metanogen di tempat pembuangan sampah
- Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
Aspek bagi tanah/tanaman :
- Meningkatkan kesuburan tanah
- Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
- Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah
- Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
- Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
- Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
- Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman
- Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah
Cara Pembuatan Pupuk Kompos
Cara pembuatannya sangat mudah dan sederhana. Berikut ini alat dan bahan yang diperlukan serta cara pembuatan :
Bahan :
- Sampah organik sebagai bahan baku pembuatan (sisa-sisa sayuran, nasi, sisa buah-buahan, dan seluruh sampah yang berasal dari bahan organik/bahan alami) .
- Serbuk gergaji / tanah / pupuk kandang
- EM4
- Air
Alat :
- Pisau / alat pencacah dan pemotong
- Tempat menampung sampah, dapat menggunakan ember bekas cat dan wadah bekas lainnya.
- Alat pengaduk
- Drum/ember sebagai tempat pengomposan
Cara Membuat Pupuk Kompos :
- Cacah sampah organik rumah tangga hingga berukuran kecil (semakin kecil, semakin cepat pengomposan berlangsung)
- Tambahkan kompos jadi/tanah/pupuk kandang/serbuk gergaji sebagai inokulan
- Larutkan EM4 dengan air kemudian campurkan larutan ke bahan, lalu aduk hingga merata. Tambahkan lagi, jika dirasa bahan masih terlihat cukup kering.
- Masukkan dalam wadah pengomposan, kemudian tutup rapat
- Aduk seminggu sekali agar aerasi (aliran udara) dalam wadah berlangsung baik.
- Selama proses pengomposan, suhu dalam wadah akan naik tanda bahwa mikroorganisme sedang bekerja)
- Memasuki minggu ke 7-8 pengomposan selesai, suhu dalam wadah normal kembali.
- Kompos yang sudah jadi siap digunakan. Bisa dilakukan pengayakan dan pengemasan untuk skala usaha.
- Ciri-ciri yang baik adalah berwarna cokleat kehitaman, berbau tanah, dan berbutir halus
Nah itulah apa itu pupuk kompos adalah, bagaimana proses pembentukan pupuk kompos sampai cara membuat pupuk kompos, semoga bermanfaat bagi sobat budidaya semua. Jangan lupa subscribe dan aktifkan notifikasi dari carabudidaya.xyz agar tidak ketinggalan update informasi artikel terbaru dari kami kedepannya yang pastinya bermanfaat dan tidak kalah menarik untuk dibaca.
Referensi :