Dalam dunia pertanian, usaha yang dilakukan tidak berakhir setelah panen dilakukan saja. Proses juga yang perlu diperhatikan dengan serius adalah proses setelah panen atau disebut juga pasca panen. Artikel ini bertujuan memberikan gambaran yang komperehensi dari pengertian dan teknologi penanganan pasca panen hasil pertanian. Simak sampai habis yaa…
Estimasi waktu baca: 7 menit
Panen adalah tahapan akhir dari proses budidaya, tetapi merupakan awal dari proses penanganan pasca panen. Penanganan pasca panen memegang peran kunci dalam menjaga kualitas, keamanan pangan, dan nilai ekonomi ata nilai jual dari suatu produk pertanian. Ketika hasil pertanian tidak ditangani dengan baik dan semestinya setelah panen maka resiko kerugian baik dari segi kualitas (mutu) dan kuantitas (jumlah) maka dapat saja terjadi. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang konsep – konsep penanganan hasil pertanian setelah panen tentu saja sangat penting bagi petani dan pelaku usaha budidaya lainnya. Untuk itulah artikel ini ada dan sampai di tangan sobat budidaya semua…
Pengertian
Secara keilmuan, pasca produksi (post production) dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu pasca panen (post harvest) dan pengolahan (processing).
Pasca panen (post harvest) atau juga dikenal dengan istilah primary processing adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan setelah hasil pertanian atau produk pertanian berhasil dipanen. Ini meliputi berbagai tindakan yang bertujuan untuk menjaga, mempertahanan, dan mempersiapkan hasil pertanian agar tetap mempunyai kualitas yang baik hingga di tangan konsumen. Umumnya proses ini tidak mengubah bentuk dan fungsi suatu produk pertanian. Jadi mudahnya, produk dapat sampai di tangan konsumen dalam keadaan yang segar. Teknologi pasca panen adalah penggunaan berbagai alat, dan metode teknologi setelah proses panen untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, kualitas, dan nilai ekonomi dari hasil atau produk pertanian.
Sedangkan pengolahan (processing) atau juga dikenal dengan istilah secondary processing adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan mengubah hasil pertanian ke dalam bentuk dan mungkin fungsi yang lain dengan tujuan untuk memperpanjang masa simpan (daya simpan) atau meningkatkan harga jual. Misalnya adalah produk olahan. Hal ini akan kami bahas di lain kesempatan.
Manfaat
Pertanyaannya adalah mengapa hasil pertanian pasca panen harus mendapatkan penanganan yang baik? Hasil pertanian harus mendapatkan penanganan yang baik karena beberapa alasan berikut ini :
1. Mempertahankan kualitas pasca panen
Penanganan setelah panen yang baik dapat membantu untuk mempertahankan kualitas hasil pertanian tetap terjaga. Setelah panen, hasil atau produk pertanian masih sangat memungkinkan untuk mengalami perubahan fisik, biokimia, dan mikrobiologis yang dapat mempengaruhi kualitasnya. Dengan penanganan yang tepat maka maka produk pertanian tetap segar, memiliki tekstur yang baik dan nilai nutrisi juga yang tetap terjaga.
2. Meminimalkan kerugian
Penanganan pasca panen yang buruk dapat menyebabkan kerugian yang signifikan bagi para petani atau pelaku budidaya. Hal ini disebabkan produk pertanian yang yang tidak mendapatkan penanganan yang baik setelah panen akan mudah mengalami kerusakan fisik, kontaminasi, atau pembusukan yang akhirnya akan mengurangi nilai jual produk pertanian.
3. Keamanan pangan
Penanganan yang baik setelah panen merupakan faktor kunci dalam menjaga keamanan pangan. Produk pertanian yang tidak tidak ditangani dengan semestinya akan mudah terkontaminasi oleh patogen berbahaya. Praktik penanganan yang baik seperti sanitasi, pencucian, sortasi, dan penggunaan bahan pengawet yang aman akan mencegah kontaminasi dan memastikan produk pertanian tetap aman untuk dikonsumsi.
4. Pemenuhan persyaratan pasar
Semakin tingginya eknonomi suatu masyarakat, maka pasar akan menuntut semakin tingginya kualitas produk pertanian yang dihasilkan dan memenuhi standar- standar kualitas tertentu. Dengan penanganan yang baik hasil pertanian diharapkan dapat memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh distribusi, konsumen, maupun lembaga regulasi. Ini tentu saja akan membuka peluang pasar yang lebih luas dan meningkatkan daya saing pelaku budidaya.
5. Peningkatan nilai ekonomi suatu barang
Penanganan pasca panen dapat meningkatkan nilai ekonomi atau nilai jual hasil atau produk pertanian. Produk pertanian yang dikemas dan diproses dengan baik cenderung memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Kualitas yang baik, pengemasan yang baik, penampilan yang lebih baik, dan daya simpan yang yang lebih baik dapat meningkatkan permintaan dan memunginkan petani atau pelaku budidaya lainnya mendapatkan nilai jual yang lebih baik dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sektor pertanian.
Penanganan pasca panen
Secara umum penanganan pasca panen meliputi kegiatan berikut :
1. Sortasi
Sortasi atau pemilahan adalah langkah penting dalam penangan setelah proses pemanenan yang melibatkan pemisahan dan pengelompokan hasil pertanian berdasarkan kriteria tertentu. Tujuan sortasi adalah untuk memilih memisahkan atau mengelompokkan produk pertanian berdasarkan ukuran, warna, berat, tingkat kematangan atau kriteria lainnya.
Sortasi dapat dilakukan secara manual oleh petani, atau dapat juga menggunakan teknologi pasca panen dengan mesin sortasi otomatis. Selengkapnya baca : Pengertian dan tujuan sortasi.
2. Grading
Hampir sama dengan sortasi, bahkan dalam produk pertanian tertentu keduanya dilakukan bersamaan. Sortasi mempunyai tujuan yang hampir sama dengan grading, tetapi grading lebih fokus pada pengelompokkan (pengkelasan) berdasarkan kualitas. Pada umumnya grading akan menghasilkan pengelompokkan produk pertanian dengan kategori grade A, B, C, dan seterusnya.
Tujuan grading adalah memberikan nilai jual yang lebih terhadap kualitas produk yang lebih baik. Grading tidak dapat dilakukan dengan sembarangan, karena ada standarisasi dari setiap-setiap grade produk tertentu. Standarisasi ini merupakan sebuah ketentuan mengenai kualitas atau mutu sebuah produk pertanian. Hal ini untuk menyamakan kualitas antar produsen dan menjaga tingkat kepuasan konsumen akan sebuah standar grade kualitas produk pertanian tertentu.
3. Pengemasan
Pengemasan adalah proses kegiatan yang melibatkan pengepakan dan penataan produk pertanian dalam wadah atau kemasan yang sesuai sebelum didistribusikan kepada konsumen. Tujuan dari pengemasan untuk melindungi produk, mempertahankan kualitas, mempermudah transportasi (distribusi), mempromosikan merek, memuat informasi produk, dan meningkatkan daya tarik konsumen. Selengkapnya baca : Pengertian pengemasan dan manfaat kemasan produk pertanian.
4. Penyimpanan
Penyimpanan adalah proses atau kegiatan yang melibatkan penempatan atau pemeliharaan produk pertanian dalam kondisi optimal untuk mempertahan kualitas dalam jangka waktu tertentu. Tujuan dari penyimpanan ini adalah untuk memperpanjang umur simpan produk, mencegah kerusakan, menjaga nilai kandungan nutrisi, dan memastikan ketersediaan produk dalam baik hingga siap untuk dipasarkan atau dikonsumsi.
5. Distribusi (transportasi)
Distribusi atau transportasi adalah proses menggerakkan atau mengirim produk pertanian dari lokasi produksi sampat ke konsumen atau titik penjualan akhir. Distribusi yang efektif dan efisien sangat penting dalam penanganan pasca panen karena dapat memastikan ketersediaan produk yang segar, berkualitas dan tepat waktu di tangan konsumen.
Teknologi penanganan hasil pertanian pasca panen ini adalah gambaran secara umum. Dalam pelaksanaannya perlu dipertimbangkan berbagai faktor tergantung produk pertanian apa yang di tangani. Faktor yang mempengaruhi cara penanganan hasil pertanian pasca panen adalah sifat biologis produk pertanian tersebut, fisiologi, teknologi penanganan hasil pertanian pasca panen yang tepat dan faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, komposisi udara, cahaya, angin, dan media.
Perubahan yang terjadi setelah panen adalah alami, dan tidak dapat dihentikan tetapi dapat diperlambat
Demikian teknologi penanganan hasil pertanian pasca panen. Terima kasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat.
Kami juga dapat diakses melalui Google News dan Whatsapp channel