Bagi sebagian orang, maggot bsf mungkin terlihat menjijikkan, tapi tahukah sobat budidaya kalau maggot BSF ini mempunyai nilai ekonomi tinggi untuk dibudidayakan? Penasaran dengan maggot itu adalah apa sih? kandungan nya apa? dan manfaat penggunaan maggot bsf? kalau iya artikel ini adalah jawaban yang tepat untuk sobat budidaya baca karena kali ini carabudidaya.xyz akan mengupas tuntas tentang ulat maggot bsf. Simak terus sampai habis yaa…
Estimasi waktu baca: 7 menit
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan meningkatnya kebutuhan ekonomi manusia, maka pemanfaatan sumber daya alam perlu dilakukan secara berkesinambungan untuk kepentingan manusia dan lingkungan sekitar. Pemanfaatan dan upaya untuk meningkatkan nilai ekonomi sumber daya alam yang selama ini tidak dimanfaatkan maupun kurang dimaksimalkan secara maksimal adalah salah satunya. Ambil saja contoh tanaman porang, dahulu tanaman porang sering dianggap tanaman liar dan bahkan mungkin bagi anak-anak era 80-90 kebawah seperti saya heheh, tanaman ini sering disebut-sebut sebagai makanan ular! saya baru menyadari sekarang, sejak kapan ular itu herbivora?? heheh.. Tapi sekarang tanaman porang menjadi komoditi ekspor unggulan Indonesia.
Tidak kalah dengan tanaman porang, maggot pun ternyata memiliki nilai ekonomi untuk dibudidayakan. Ulat maggot bsf yang sering kita temui di limbah sampah organik ini ternyata dapat digunakan sebagai pakan alternatif pada budidaya ikan konsumsi dan unggas. Selain itu maggot juga dapat digunakan sebagai agen pengurai sampah organik yang sangat baik.
Apa itu maggot BSF?
Sebenarnya penyebutan ulat kurang tepat, karena maggot bukanlah ulat tapi adalah larva dari Black Soldier Fly (BSF) yang dalam bahasa latin dikenal Hermetia illucens. Black Soldier Fly atau yang sering dikenal BSF adalah termasuk kedalam golongan ordo Diptera, family Stratiomyidae dengan genus Hermetia. Lalat BSF berasal dari Amerika dan tersebar hampir di seluruh dunia.
Suhu optimal lalat BSF untuk tumbuh dengan baik adalah sekitar 30 0C- 36 0C dan tidak dapat hidup pada suhu dibawah 7 0C. Larva dari lalat BSF ini memiliki kemampuan untuk mengekstrak energi dari sampah organik dengan sangat baik seperti sisa sayuran, kotoran hewan dll sehingga menjadikannya sebagai agen pengurai sampah organik yang sangat baik.
Maggot BSF dapat hidup dengan baik dalam segala kondisi, tidak mudah terserang penyakit dan dapat mudah disebar dan dikembang biakkan selain itu berbeda halnya dengan jenis lalat lainnya BSF bukanlah hama dan tidak memiliki resiko untuk menyebarkan hama penyakit sehingga aman untuk dibudidayakan.
Siklus hidup maggot
Maggot BSF memiliki siklus metamorfosis sempurna dan memiliki 5 fase siklus metamorfosis dalam hidupnya. Siklus hidup larva ini terjadi + selama 40 hari, dimulai dari fase telur, larva, prepupa, pupa kemudian menjadi lalat Black Soldier Fly dewasa.
Berikut ini penjelasannya secara singkat :
1. Fase telur
Ukuran telur BSF sangat kecil dengan ukuran kurang dari 1 mm berbentuk oval dan berwarna kekuningan. Telur BSF akan menetas dengan sangat baik pada suhu 28-35°C dengan kelembaban 60%-80%.
2. Fase larva
Larva BSF membutuhkan makanan seperti sisa makanan, sayuran busuk, buah-buahan busuk, kotoran hewan dan sampah organik lainnya agar tumbuh optimal. Berbeda dengan Lalat BSF dewasa larva BSF lebih menyukai tempat-gelap sebagai tempat hidupnya.
Pada kondisi optimal larva BSF dapat mencapai ukuran 16-18 mm dengan berat antara 150-200 mg. Dan akan mencapai fase pre pupa dalam waktu 14 hari, namun terkadang dalam keadaan tertentu dapat mencapai 30 hari. Fase inilah yang umumnya dimanfaatkan sebagai pakan alternatif hewan ternak, dsb.
3. Fase pre pupa
Pada fase pre pupa larva BSF akan berusaha pindah ke tempat yang lebih kering untuk mempersiapkan dirinya memasuki fase pupa.
4. Fase pupa
Pada fase ini pupa lalat BSF akan lebih banyak diam dan pasif dan memiliki tekstur kasar berwarna coklat kehitaman. Fase pupa ini berlangsung selama kurang lebih 10 hari.
4. Fase lalat BSF
Setelah fase pupa berakhir maka akan muncul lalat Black Soldier Fly BSF. BSF betina dan BSF jantan memiliki perbedaan yang tidak mencolok hampir sama. BSF betina memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan BSF jantan namun memiliki ruas perut lebih kecil dibandingkan sang jantan.
Tidak sama dengan fase larva, BSF dewasa tidaklah membutuhkan makanan. BSF dewasa hanya berperan dalam proses reproduksi. BSF dewasa tergolong memiliki umur yang relatif singkat hanya 4-8 hari dan akan mulai kawin setelah berumur 2 hari. BSF betina dewasa dapat betelur secara optimal pada suhu 27,5 0C -37,5 0C dan mampu betelur hingga 500-800 butir telur dalam satu kali masa betelur.
Kandungan
Hasil analisa kimia menunjukkan kalau larva, pre pupa dan pupa dari lalat BSF ini setidaknya memiliki kandungan protein, lemak, kalsium, fosfor, debu dan nilai kalori. Berikut ini kami sajikan kandungan beserta jumlahnya pada larva, pre pupa dan pupa lalat BSF ini dalam bentuk tabel :
Kandungan | Persentase Komponen Pada (%) Larva Prematur Pre Pupa Pupa | ||
protein | 17,3 | 36-48 | 42,1 |
Lemak | 9,4 | 28-35 | 34,8 |
Kalsium | 0,82 | 5 | 5 |
Fosfor | 0,54 | 0,88-1,51 | 1,5 |
Debu | 15 | 14,6-16,6 | 14,6 |
Nilai Kalori | - | 3,51-5,95 | - |
Pemanfaatan maggot BSF
Karena kandungan dan kemampuannya larva Maggot BSF dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia. Sobat budidaya juga tidak perlu khawatir dengan keberadaannya. Karena menurut penelitian, keberadaan larva maupun lalat BSF sangat aman bagi manusia.
Beberapa pemanfaat pada ulat maggot bsf yang umum dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Pakan alternatif hewan ternak
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa larva maggot BSF ini memiliki kandungan protein yang tinggi. Hal ini menunjukkan larva dari lalat BSF ini berpotensi tinggi sebagai pakan alternatif yang sangat baik untuk hewan ternak seperti ikan konsumsi contohnya ikan lele, ikan nila, dll dan hewan unggas seperti ayam, dll.
Diharapkan dengan memberikan pakan tambahan berupa larva maggot BSF ini dapat membuat hewan ternak dapat berkembang dan tumbuh dengan optimal sehingga akan mempersingkat masa panen karena mendapatkan asupan protein ekstra. Selain itu juga, pemberian pakan alternatif maggot BSF juga dapat meminimalisir biaya pakan yang dikeluarkan selama proses budidaya.
Saat ini maggot tidak hanya melulu dijual dalam keadaan basah (hidup) tetapi juga dijual dalam bentuk kering yang banyak diminati para peghobiis ikan hias, dan reptil. Untuk membuatnya sobat budidaya bisa pelajari selengkapnya cara membuat maggot kering.
2. Pengolahan limbah sampah organik
Seperti yang pernah disebutkan di awal, larva maggot BSF ini dapat mengekstraksi energi dari sisa-sisa sampah organik seperti kotoran hewan dan sampah rumah tangga. Larva BSF bisa mengurai sampah organik sangat cepat dan menghambat pertumbuhan bakteri serta mengurangi bau yang tidak sedap pada sampah dengan sangat baik. Sehingga larva maggot BSF ini bisa dimanfaatkan sebagai agen pengurai pada proses pengolahan limbah sampah organik untuk meningkat nilai ekonomis dari sampah organik itu sendiri. Baik itu untuk pembuatan pupuk kompos, pupuk kandang bahkan juga biodiesel.
Nah itulah sekilas tentang Maggot BSF yang perlu sobat budidaya ketahui. Gimana tertarik untuk mencoba membudidayakannya? kalau sobat budidaya tertarik mencoba, kami sudah menyiapkan artikel cara budidaya maggot bsf dengan limbah sayuran yang bisa sobat budidaya baca disini.
Kami juga dapat diakses melalui Google News dan Whatsapp channel