Tingginya permintaan akan burung murai batu tak ayal juga menyebabkan tingginya harga jual burung murai batu. Ini tentu saja menjadi peluang tersendiri karena tidak banyak peternak burung murai batu di tanah air. Hal ini disebabkan cara ternak burung murai batu dianggap sulit dan beresiko. Padahal tidak, selama sobat budidaya tahu dan paham bagaimana cara ternak burung murai batu yang baik dan benar. Tertarik mencoba? Artikel ini akan membahas tuntas bagaimana cara ternak burung murai batu di dalam rumah agar cepat bertelur dari awal sampai panen. Selamat membaca..
Estimated reading time: 9 menit
Burung murai batu tentu sudah tidak asing terdengar bagi para kicau mania (penggermar burung kicau), tak heran memang suara burung murai terkenal dengan suaranya yang merdu dan lantang. Tidak hanya itu burung yang terkenal fighter inipun lihai dalam menirukan suara burung kicau lainnya.
Tingginya minat akan burung murai batu menyebabkan harga burung murai batu pun tinggi dan stabil di pasaran. Persepsi sulitnya cara ternak burung murai batu menjadi salah satu penyebab rendahnya jumlah peterak burung murai batu di tanah air. Memang tidak sepenuhnya salah, cara ternak burung murai batu memang relatif lebih sulit dibandingkan burung kicau lainnya seperti kenari dan lovebird. Tetapi selama sobat budidaya terus belajar dan mencari wawasan seputar seluk beluk cara ternak burung murai batu agar cepat bertelur tentu tidak ada hal yang mustahil. Tapi sebelum mulai mencoba ternak burung murai alangkah baiknya sobat budidaya pahami terlebih dahulu bagaimana cara merawat burung murai batu, karena sangat membantu selama proses budidaya nantinya.
Cara ternak burung murai batu pun dapat dimulai dengan memanfaatkan lahan kosong di dalam rumah. Kami akan sedikit beri tips dari beberapa permasalahan yang sering dikeluhkan oleh para peternak burung murai batu di akhir artikel, untuk itu baca terus sampai akhir yaa..
Cara ternak burung murai batu
Berikut ini tahapan cara ternak burung murai batu di dalam rumah agar cepat bertelur.
Persiapan kandang dan lokasi penangkaran
1. Kandang penangkaran
Ukuran ideal kandang penangkaran murai batu berukuran minimal P 1,5m x L 1,5m x T 2 m. Sedangkan bahan kandang bisa disesuaikan dengan ketersediaan bahan dan modal pembuatan kandang. Bahan kandang dapat terbuat dari kayu, semen, batako, besi, dan kawat ram. Jika mempunyai lebih dari 1 kandang, beri tutup antara sekat supaya pasangan burung murai tidak saling melihat pasangan lainnya. Hal ini bertujuan supaya pasangan indukan bisa lebih fokus dalam bereproduksi.
Sediakan juga beberapa perlengkapan di dalam kandang penangkaran seperti :
Bak mandi
Burung murai adalah salah satu burung kicau yang suka mandi dan menyukai kebersihan. Jadi bak mandi adalah salah satu perlengkapan wajib di dalam kandang penangkaran supaya pasangan indukan dapat mandi sendiri di dalam kandang.
Wadah pakan dan minum
Usahakan tempatkan wadah pakan dan minum di sisi terdekat yang mudah terjangkau serta beri tutup tersendiri untuk mengakses wadah pakan dan minum sehingga sobat budidaya tidak perlu keluar masuk kadang hanya untuk memberi makan dan minum.
Sarang telur
Saat ini sudah banyak di jual di pasaran sarang burung untuk ternak, sarang biasanya terbuat dari bahan serat cemara dan serat sabut kelapa.
Tangkringan dan tanaman hidup
Tangkringan dan tanaman hidup berfungsi sebagai tempat bertengger burung murai dan terlihat seperti di alam liar.
2. Lokasi penangkaran
Lokasi penangkaran bisa memanfaatkan lokasi di dalam rumah seperti di lahan kosong belakang dan samping rumah. Pastikan lokasi ternak burung murai batu mendapatkan cahaya matahari yang cukup, terhindar dari terpaan angin secara langsung dan terhindar dari hewan penggangu seperti kucing, semut dan tikus yang dapat mengganggu konsentrasi burung murai dalam bereproduksi bahkan dapat membahayakan keselamatan indukan dan anakan nantinya.
Persiapan indukan
Sama halnya dengan cara ternak burung pada umumnya, tahapan awal dalam beternak burung murai batu tentu saja mempersiapkan pasangan indukan. Pada dasarnya hanya ada 2 syarat utama burung murai untuk dapat menjadi indukan, yaitu dari segi usia dan kesehatan.
Usia : Usia burung murai jantan setidaknya sudah berusia 2 tahun dan 1 tahun burung murai betina.
Kesehatan : Burung murai yang akan dijadkan indukan harus sehat dan tidak cacat. Burung murai sehat dicirikan dengan burung murai aktif bergerak, makan lancar dan rajin berkicau. Selain itu, kotoran yang encer juga dapat menjadi salah satu indikator bahwa burung murai tersebut sedang dalam keadaan sakit.
Sedangkan untuk kualitas atau kuantitas tergantung pilihan sobat budidaya dan tergantung target pasar yang akan sobat budidaya tuju. Sebagai gambaran, kalau sobat budidaya adalah pemain baru dalam dunia burung murai batu, ternak burung murai dengan kualitas biasa dan cenderung memperbanyak pasangan (kuantitas) adalah opsi yang terbaik. Meskipun seiring dengan semakin dikenalnya hasil ternakan sobat budidaya juga dapat perlahan-lahan meningkatkan kualitas indukan dengan membeli indukan-indukan trah juara misalnya. Sebaliknya jika sobat budidaya adalah pemain burung murai dan sering ikut lomba burung murai atau sejenisnya mungkin fokus kepada kualitas burung yang dihasilkan adalah opsi yang terbaik.
1. Membedakan jenis kelamin burung murai
Berbeda halnya dengan burung lovebird yang monomorfik atau perbedaan antara jantan dan betina secara fisik sulit ditentukan tetapi tidak dengan burung murai. Burung murai dewasa cukup mudah dibedakan antara jenis kelamin jantan dan betina karena memiliki perbedaan yang cukup kentara.
Berikut ini tabel perbedaan jenis kelamin burung murai batu :
Kenari Jantan | Kenari Betina |
Bentuk Kepala Lebih Besar | Bentuk Kepala Lebih kecil |
Panjang Ekor Panjang | Panjang Ekor Pendek |
Kicau Lebih rajin berkicau, lantang dan bervariasi | Kicau Pelan dan monoton |
Postur Tubuh Besar | Postur Tubuh Kecil |
Warna Bulu Hitam di punggung dan cokelat di dada lebih tegas, cerah dan mengkilap | Warna Hitam di punggung dan cokelat di dada kusam dan pudar |
2. Menjodohkan burung murai
Tahapan ini bisa sobat budidaya abaikan kalau sobat budidaya membeli sepasang indukan burung murai yang sudah bereproduksi (bertelur).
Berikut ini cara menjodohkan burung murai :
- Tempatkan kedua burung di kandang terpisah.
- Tempatkan burung betina di dalam kandang penangkaran sedangkan burung jantan dalam kandang gantung.
- Tempatkan kandang gantung yang berisi burung murai jantan ke dalam kandang penangkaran yang sudah berisi burung betina.
- Sebisa mungkin usahakan kandang gantung dekat dengan tangkringan.
- Rawat seperti biasa, dan pantau perkembangannya selama 1-2 minggu.
- Biasanya burung betina akan mencoba mendekat ke kandang jantan dan tidur di tangkringan dekat kandang jantan.
- Ciri-ciri kedua burung sudah jodoh adalah burung betina terlihat menggleper dan jantan berbunyi lantang.
- Jika sudah ada ciri-ciri tersebut, kedua burung dapat disatukan. Tetap awasi!! apakah terjadi perkelahian yang dapat membahayakan salah satu burung atau tidak.
- Jika terdapat perkelahian yang membahayakan, segera pisahkan kedua burung. Sobat budidaya bisa mengulang kembali proses penjodohan dari pertama atau mengganti salah satu indukan (biasanya indukan betina karena harganya jauh lebih murah).
Perawatan
Di dalam cara ternak burung murai batu di dalam rumah agar cepat bertelur tentu saja dibutuhkan perawatan. Perawatan rutin indukan meliputi pemberian makan, minum, vitamin dan pembersihan kandang. Makanan utama yang diberikan adalah jangkrik sedangkan kroto diberikan sebanyak 2 kali seminggu. Jangkrik dan air minum pastikan selalu tersedia. Sedangkan vitamin dapat diberikan jika dirasa perlu saja.
Ternak burung murai batu sangat tergantung pada ketersediaan jangkrik untuk mendongkrak birahi burung. Tetapi, satu waktu terkadang jangkrik menjadi sulit sekali didapat. Untuk mengatasinya sobat budidaya sebaiknya juga ternak jangkrik sendiri, minimal untuk mencukupi kebutuhan pakan burung. Selengkap baca artikel cara ternak jangkrik.
Mengawinkan burung murai
Pada dasarnya tidak ada perlakuan khusus dalam mengawinkan indukan burung murai. Biasanya kalau burung sudah benar-benar jodoh, perkawinan akan segera terjadi setelah 2-3 hari disatukan. Dan kemudian dilanjutkan burung betina mulai bertelur
Bertelur dan mengeram
Pada umunya burung betina akan bertelur sebanyak 3-4 butir dan akan menetas setelah dierami selama + 14 hari (2 minggu)
Pemanenan
Anakan murai (piyik) dapat dpanen setelah 7 hari untuk selanjutnya diloloh sendiri. Sebagian besar peternak murai memilih meloloh anakan murai sendiri dibandngkan membiarkan indukan meloloh anaknya. Hal ini untuk memastikan asupan nutrisi yang didapatkan benar-benar tercukupi sehingga pertumbuhan piyik dapat maksimal. Selain itu, anakan yang diloloh sendiri cenderung lebih jinak bila dibandngkan dengan yang di loloh induknya, sehingga akan mempermudah dalam perawatannya nanti.
Pada umur 20-25 hari bulan anakan (trotol) murai biasanya sudah dapat makan sendiri dan dapat dijual pada umur 1 bulan – 1,5 bulan atau dapat juga dibesarkan terlebih dahulu. Hal ini tergantung permintaan dan target pasar yang ingin sobat budidaya capai. Baca juga : Tip memaster murai batu.
Tips :
- Baru memulai usaha? sebaiknya baca artikel cara memulai usaha dari nol terlebih dahulu.
- Pada dasarnya usia indukan jantan 1 tahun dan betina 8 bulan sudah dapat mulai dapat dijadikan indukan. Tetapi banyak kasus kegagalan yang disebabkan usia indukan yang kurang matang secara seksual. Untuk itu sebaiknya usia indukan yang digunakan untuk jantan 2 tahun dan betina 1 tahun. Pada umur segini, burung murai sudah benar-benar matang secara seksual.
- Proses penjodohan adalah tahapan krusial dan banyak kegagalan yang terjadi pada tahapan ini. Untuk sobat budidaya yang baru akan mencoba ternak burung murai, kami menyarankan mulailah dengan membeli pasangan indukan yang sudah produksi. Pastikan membeli dari peternak yang dapat dipercaya. Meskipun sepasang indukan produksi harganya jauh lebih mahal tetapi cara ini paling efektif untuk sobat budidaya memulai ternak burung murai batu. Sedangkan untuk penjodohan bisa sobat budidaya pelajari sambil berjalan. Faktanya, peternak murai yang sudah berpengalaman sekalipun tidak ada jaminan berhasil dalam menjodohkan burung murai.
- Pakan (jangkrik) juga memegang peran penting dalam kesuksesan ternak burung murai. Jadi pastikan kebutuhan pakan selalu tercukupi dan selalu tersedia.
Nah itulah cara ternak burung murai batu di dalam rumah agar cepat bertelur. Gimana tertarik mencoba? Terima kasih sudah berkunjung dan semoga bermanfaat. Oh ya, kalau ada pertanyaan seputar cara ternak burung murai batu silahkan tiggal pertanyaan di kolom komentar, kami akan coba bantu jawab.
Kami juga dapat diakses melalui Google News dan Whatsapp channel